PROKAL.CO, Kesekian kalinya, Kepala Disbudpar dan Kepala Cabang (Kacab) BRI Tanjung Redeb bertemu. Kali ini, pertemuan yang dirangkai dengan “Coffee Morning” di lobi Hotel Grand Parama, kembali dilakukan. Kacab BRI Edi Yuniarto bersama didampingi staf bersama Kadisbudpar Mappasikra didampingi staf Pemasaran dan Pengembangan Pariwisata, membahas dukungan terhadap potensi pariwisata Berau.
PERTEMUAN kali ini fokus pada dukungan berbagai kebutuhan penunjang pariwisata di wilayah kecamatan pesisir. Tahun lalu, Kacab BRI berkesempatan melakukan perjalanan ke lima kecamatan di wilayah pesisir. Maklum, di wilayah yang dihuni mayoritas nelayan tersebut tercatat ratusan nasabah BRI. Maka, patutlah jika manajemen BRI berkunjung ke wilayah tersebut. Begitupun di wilayah kecamatan lainnya.
Menerut Edi, BRI memang harus hadir di tengah-tengah masyarakat guna memberikan kontribusi. Dukungan terhadap pembangunan pariwisata menjadi salah satu pilihannya. Maka, direncanakanlah beberapa lokasi untuk memperbaiki maupun menghadirkan fasilitas pendukung. Tentunya, Brand BRI juga dihadirkan yang selama ini melekat ‘Melayani dengan Setulus Hati’.
Yang kami catat, menurut Edi, bermula dengan memperbaiki pintu gerbang Kecamatan Bidukbiduk. Pintu gerbang sudah ada, tinggal mempercantik serta lebih mempertegas warna yang sudah mulai memudar.
“Saya kira kami memulai dari pintu gerbang,” katanya ketika berbincang dengan Mappasikra.
Dari tempat itu, kemudian dilakukan pendataan dan diskusi bersama kepala kampung maupun camat. Di kampung Teluk Sulaiman, ada belasan pedagang kuliner yang sudah menempati lokasi yang tersedia. BRI ingin mempercantik dengan membuat bangunan baru yang akan ditempati kembali oleh pedagang makanan dan minum. Bukan hanya wisatawan yang hendak ke pulau Kaniungan yang singgah di tempat ini, tapi juga wisatawan yang baru dan akan menikmati keindahan Labuan Cermin.
BRI memang cukup cermat. Sebagai kecamatan yang punya masa depan wisata tersebut, juga perlu dilengkapi angkutan standar.
“Kami sudah membagikan puluhan pelampung,” kata Edi.
Namun, agaknya masih ada yang harus diberikan yakni, menawarkan sebuah kapal wisata lengkap mesin. “Kemungkinan kapasitas 10 orang lengkap dengan atap serta mesin yang tidak terlalu menimbulkan suara bising,” ungkapnya.
Sebab, lanjut dia, kapal wisata tersebut akan melewati kawasan Sigending yang dikenal sebagai kawasan berkembangbiaknya Penyu Hijau dan biota laut lainnya. Wisatawan juga yang menumpang kapal, bisa sambil bercerita hingga tiba di Pulau Kaniungan.
Beberapa pemilik bangunan di Pulau Kaniungan juga sudah sering berkomunikasi. Karena itu, BRI akan menghadirkan Land Mark bertuliskan Pulau Kaniungan di salah satu sudut pulau kecil yang berhadapan dengan Teluk Sumbang tersebut.
“Ini mungkin yang akan kami hadirkan di wilayah pesisir, ditambah beberapa aksesori kecil berupa arah penunjuk jalan menuju lokasi wisata,” tambahnya.
Dua jam berbincang, lumayan banyak hal yang dibahas. Dari rencana tersebut, baik BRI maupun Disbudpar sepakat menuangkan dalam bentuk kerja sama dukungan pembangunan pariwisata Kabupaten Berau.
“Kemungkinan kerja sama tersebut akan ditandatangani bersamaan dengan pelaksanaan Musrenbang kecamatan yang disaksikan masyarakat dan seluruh kepala kampung,” kata Mappasikra.
Pemkab dalam hal ini Disbudpar, tentu sangat berterimakasih. Deretan perusahaan dan perbankan semakin banyak ikut berkontribusi dalam membangun daerah, khususnya bidang Pariwisata.
“Coffee Morning ini sasarannya adalah wilayah pesisir. Insya Allah, bulan depan akan bergeser ke wilayah lainnya. Masih dengan BRI bahkan bisa juga dengan perbankan lainnya di Berau,” jelas Mappasikra.(hms/asa)