PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Di bawah Jembatan Sambaliung, Jalan Milono, Tanjung Redeb kerap digunakan sebagai tempat berjualan pedagang. Hal itu menganggu arus lalu lintas di jalan tersebut.
Jumardi, seorang warga Jalan Milono mengaku kesal ketika melewati jalan tersebut karena adanya pedagang yang berjualan di bawah jembatan itu. “Kacau jalurnya karena pedagang itu sering berdagang di sini,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (16/4).
Pasalnya, lalu lintas menjadi terganggu saat pagi dan siang hari. “Saya hampir bertabrakan dengan mobil di lokasi itu. Mobil tersebut mencoba mengambil jalur tengah karena menghindari para pedagang tersebut,” kesalnya.
Tidak jauh dari kediaman Jumardi, warga lainya yang tinggal di Jalan Milono mengatakan hal senada. Baco, mengaku nyaris bertabrakan dengan kendaraan lain yang melintasi jalan tersebut. “Di lokasi itu juga tidak ada rambu lalu lintas. Jadi kendaraan bebas saja melewati sisi jalan yang mana saja. Ditambah lagi ada pedagang yang berjualan di situ,” tegas Baco.
Ia menyarankan kepada para pedagang untuk berjualan di sekitar lokasi itu. Yang lebih aman dan tidak merugikan pengguna jalan. “Bisa di depan Taman Sanggam. Kalau di bawah jembatan itu kan sudah sempit, banyak juga pengendara yang lewat,” ungkapnya.
Adi, pedagang yang berjualan di bawah jembatan tersebut beralasan bawah mencari tempat yang teduh. “Di sini teduh. Jadi berjualan di sini saja. Kalau di tempat lain panas,” ucapnya singkat.
Saat disinggung apakah dirinya menyadari keberadaannya berjualan di bawah jembatan dikeluhkan pengendara, Adi mengaku pernah ditegur oleh pengendara karena berjualan di lokasi itu. “Pernah sekali ditegur. Mau bagaimana lagi di tempat lain panas,” pungkasnya. (*/tyo/rio)