PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat suatu terobosan melalui program pengembangan model pemberdayaan lansia dalam meningkatkan status kesehatan keluarga dan masyarakat, dan ini harus dapat diimplementasikan kepada masing – masing kabupaten/kota.
Merealisasikan program tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau melakukan kerja sama dengan Kemenkes dan World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia melakukan pertemuan implementasi pengembangan model pemberdayaan lansia, dalam meningkatkan status kesehatan keluarga dan masyarakat, Rabu (3/10) di ruang Rapat Sangalaki.
Sebelum acara dibuka, Kepala Dinkes Berau, Totoh Hermanto mengungkapkan, bahwa progam ini untuk mengoptimalkan pemberdayaan lansia dalam permasalahan – permasalahan kesehatan keluarga dan masyarakat. Sisi lain lansia juga dapat berperan aktif dalam keluarga, memberikan edukasi dan motivasi terhadap keluarga maupun masyarakat.
Dikatakan Totoh, pra lansia di Kabupaten Berau ada 26 ribu orang, sedangkan lansia sendiri ada 16 ribu orang. “Untuk pra lansia berusia 46 sampai 49 tahun, sedangkan lansia berusia 60 tahun. Pra lansia maupun lansia di Kabupaten Berau terus mengalami peningkatan, disinilah peran kesehatan sangat dibutuhkan, untuk mengetahui apakah lansia ini produktif, sehat, atau tidak,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah Dinkes menggelar pertemuan tersebut, agar masing–masing lintas sektor berperan aktif, karena Dinkes tidak mungkin mampu bekerja sendiri tanpa bantuan lintas sektor. Sementara itu Bupati Muharram mengatakan, bahwa proses kehidupan tua ini belum terprogram sejak remaja. Jika ingin memperbaiki masa depan, maka pahamilah mindset remaja dan pra lansia, jangan sampai memasuki lansia tidak mempunyai persiapan sama sekali.
Oleh karena itu, Bupati Muharram mengajak masyarakat untuk menghargai orangtua. “Ayo kita sebagai anak dan cucu sama-sama berusaha membahagiakan orangtua, sebagai upaya menghargai orangtua. Orang tua juga butuh hidup bersosialisasi, jangan dikucilkan, jangan dianggap sebagai orangtua, orang yang tak berharga,” tegasnya.
Karena itu, sambung Bupati, dalam pertemuan ini yang terpenting adalah menghargai orangtua, menjunjung harga dirinya. Sebab, jika ingin meraih kesuksesan, maka harus menghargai orangtuanya sebagai seorang raja. (hms5/app)