Pembebasan Lahan Menjadi Kendala Penanganan Banjir di Sini

- Sabtu, 1 Februari 2020 | 12:43 WIB
SEBABKAN BANJIR:Kawasan Sungai Ampal yang sering meluap ketika hujan deras sehingga menyebabkan permukiman penduduk sekitar tergenang banjir.
SEBABKAN BANJIR:Kawasan Sungai Ampal yang sering meluap ketika hujan deras sehingga menyebabkan permukiman penduduk sekitar tergenang banjir.

BALIKPAPAN - Persoalan banjir masih menjadi persoalan serius bagi warga Kota Minyak. Pasalnya, saat hujan deras sejumlah kawasan langsung tergenang air cukup tinggi.

Salah satu yang mendapat sorotan yakni normalisasi kawasan Sungai Ampal yang belum terealisasi akibat terkendala pembebasan lahan.

Menurut anggota DPRD Balikpapan Johny Ng, permasalahan banjir di kawasan MT Haryono harus segera dituntaskan pada tahun 2020 ini. Untuk itu, pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Ampal jangan sampai tertunda lagi. “Kami berharap pembebasan lahan di DAS Ampal bisa tuntas tahun ini jangan lagi ditunda-tunda,” kata Johny Ng kepada Balikpapan Pos, kemarin. 

Politisi partai berlambang pohon beringin itu juga meminta kepada tim pembebasan lahan di Sungai Ampal agar lebih selektif dalam melakukan proses pembebasan lahan. “Terutama pada lahan yang tidak memiliki sertifikat. Jangan sampai di kemudian hari menimbulkan permasalahan baru,” akunya.

Begitupun dengan fasum. Jika ada yang terkena pembebasan lahan, seperti bangunan sekolah, harus jelas juga sertifikatnya dan sudah ada lahan pengganti.

“Selain itu, untuk mengatasi persoalan jangka pendek, Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Ampal diusulkan pemasangan gorong-gorong raksasa, mulai depan PDAM Damai sampai simpang tiga Tugu Beruang Madu, Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MT Haryono,” usulnya.

Johny menuturkan, apalagi di kawasan itu saat  hujan deras kerap mengalami banjir akibat meluapnya air Sungai Ampal sehingga aktivitas warga terganggu. Ia menambahkan, pihaknya juga menyarankan pemkot untuk melakukan penataan ulang di kawasan yang terdampak banjir tersebut. 

“Saya sudah berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kaitannya dengan pemasangan gorong-gorong, supaya air yang meluap dari Sungai Ampal tidak menyebabkan banjir,” tuturnya
Sebelumnya Pemkot Balikpapan menyiapkan anggaran normalisasi Sungai Ampal sebesar Rp 250 miliar. Namun, sampai saat ini belum terealisasi. (dan/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X