TANJUNG REDEB - Suku Dayak Basap yang mayoritas menduduki Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Bidukbiduk, mampu menghasilkan kerajinan tangan dari rotan sebagai ciri khas Dayak Basap.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Hotlan Silalahi, mengatakan Kampung Teluk Sumbang memiliki ciri khas tersendiri. Penduduk kampung tersebut mayoritas suku Dayak Basap mampu menghasilkan kerajinan tangan yang dapat menjadi potensi wisata bernilai tinggi.
“Dari rotan, mereka dapat membuat berbagai macam kerajinan tangan dan tentunya memiliki nilai jual tinggi,” ungkapnya.
Dalam kesehariannya, lanjut Hotlan, selain sebagai pengrajin rotan masyarakat suku Dayak Basap juga berladang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepandaian mereka dalam membuat kerajinan dari rotan diperoleh dari nenek moyang mereka. Selain itu, dalam proses pewarnaan juga menggunakan pewarna alami dari tumbuhan alam.
“Secara tidak langsung mereka juga telah melaksanakan konsep pelestarian lingkungan dengan baik yakni Go Green ,” ujarnya.
Dengan arahan dan sentuhan teknologi produk yang dihasilkan masyarakat Dayak Basap dapat menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata yang ada khususnya di wilayah Bidukbiduk.
Letak permukiman suku Dayak Basap yang berada pada N 010 02’30” dan E 118 0 49’ 42” di Kampung Teluk Sumbang, juga dapat memberi kesempatan bagi wisatawan untuk berlama-lama di wilayah tersebut karena pemandangan alamnya yang indah.
Untuk mendukung perekonomian masyarakat di Kampung Teluk Sumbang khususnya masyarakat Dayak Basap, diharapkan adanya pembinaan usaha kecil oleh instansi terkait sehingga menjadi lebih profesional dalam pembuatan dan pengemasan produk sehingga layak dipasarkan dan lebih memiliki nilai jual tinggi.
“Tentunya kami pihak Disbudpar sangat mendukung apa yang dihasilkan mereka. Dengan mendapat pembinaan, hasil karya mereka dapat menjadi daya tarik wisatawan,” jelas Hotlan.
(*/sin/adv/asa)