TARAKAN – Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasional Demokrat (NasDem) ke-4 yang jatuh hari ini (11/11), diperingati seluruh kader partai NasDem di Kalimantan Utara (Kaltara). Sesuai instruksi DPP Partai NasDem melalui e-mail yang diterima DPW Partai NasDem Kaltara, seluruh kader tingkat provinsi hingga ranting, menggelar doa kebangsaan sesuai agama dan kepercayaannya.
“Ada instruksi dari DPP dalam rangkaian HUT, meminta kepada DPW, DPD, DPC dan DPRT untuk melaksanakan doa kebanggasaan serta refleksi dan kontemplasi atas apa yang menimpa bangsa dan negara, untuk semangat juang restotasi Indonesia,” ujar Sekretaris Umum Partai NasDem Kaltara, Steve Singgih Wibowo.
“Yang Islam di mesjid, yang Nasrani di gereja, yang hindu di Pura, masing-masing di tempat ibadah. DPW akan melaksanakan instruksi DPP, untuk sementara itu karena ini berbarengan dengan Pilkada, kita menyesuaikan,” tuturnya.
Doa kebangsaan, cetus Steve Singgih, dimaksudkan sebagai bentuk keprihatian Partai NasDem terhadap apa yang menimpa bangsa Indonesia, termasuk bencana kabut asap yang hingga kini masih menghantui sejumlah daerah di tanah air. Karena itu, Partai NasDem ikut berbelasungkawa atas apa yang menimpa negeri ini.
Namun, di balik instruksi tersebut, ada moment menggembirakan yang dapat Partai NasDem Kaltara di moment perayaan HUT ke 4 Partai NasDem tahun ini. Selain bangga karena salah satu kadernya, dr. H. Jusuf SK, menjadi salah satu kandidat calon gubernur Kaltara yang akan meramaikan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada 9 Desember, Partai NasDem juga mendapat kado spesial lainnya. Apa itu?
Partai NasDem Kaltara sukses menempatkan salah satu kadernya duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melalui pergantian antarwaktu (PAW). Dia adalah dr. Ari Yusnita yang menggantikan Achmad Amins yang mundur karena sesuatu dan lain hal. Seperti diketahui, Ari Yusnita meraih suara terbanyak kedua setelah Achmad Amins pada pemilu legislatif 2014 lalu untuk dapil Kaltim dan Kaltara.
“Ada berkah dari Allah SWT. Tanpa kita minta pun, dengan perjuangan Ari (baca: Ari Yusnita, red) selama ini membuahkan hasil dengan mundurnya pak Achmad Amins selaku anggota DPR-RI melalui dapil Kaltim. Alasan tertentu beliau mengundurkan diri dan otomatis nomor dua terbesar adalah Ari yang tak lain adalah putri dari Pak Jusuf SK menggantikan Achmad Amins untuk duduk di Senayan,” ujar Steve Singgih Wibowo.
Ari Yusnita kini tinggal menunggu rampungnya proses PAW. Informasi yang diperoleh Steve, DPP Partai NasDem sudah mengajukan proses PAW ke DPR-RI untuk diteruskan ke KPU dan presiden, sebelum ditetapkan dalam sidang paripurna DPRI-RI. Ari Yusnita tidak sendiri, ia akan dilantik bersama kader partai NasDem lainnya yang menggantikan Patrice Rio Capella yang juga mengundurkan diri.
Naiknya Ari Yusnita di DPR-RI tidak lepas dari peran serta masyarakat Kaltara. Karena itu, Steve Singgih berterima kasih atas dukungan masyarakat yang telah mengantarkan Ari Yusnita melenggang ke Senayan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang pada waktu pileg dulu membantu dan memilih kepada saudara Ari untuk duduk di Senayan,” imbuh Steve Singgih.
Bagi DPW Partai Nasdem Kaltara, naiknya Ari Yusnita ke DPR-RI merupakan berkah untuk masyarakat Kaltara, karena Ari Yusnita menjadi satu-satunya putra daerah yang duduk di Senayan, sehingga diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Kaltara di pusat.
Sukses menempatkan kadernya di DPR-RI juga menjadi tolak ukur bagi Partai NasDem Kaltara untuk memberikan perubahan besar bagi pembangunan Kaltara. Terlebih jika Jusuf SK melenggang mulus ke kursi nomor satu di Kaltara.
Artinya, imbuh Steve Singgih, ada benang merah antara pusat dan provinsi jika Jusuf SK terpilih sebagai Gubernur Kaltara. karena keduanya memiliki hubungan kedekatan sebagai bapak dan anak. “Anaknya mungkin bisa berjuang di Senayan, dan bapaknya bisa berjuang untuk di daerah,” tutur Steve.
(adv/*/mrs/asa)