SAMBALIUNG - Acara panen raya yang digelar oleh PT Berau Coal di Kampung Binungan, Kecamatan Sambaliung, Sabtu (23/1) kemarin, menjadi bukti bahwa lahan eks tambang dapat dimanfaatkan untuk lahan perkebunan. Sedikitnya 725 pohon rambutan jenis Rapiah, Garuda dan Binjai tumbuh dan berbuah lebat di atas lahan seluas 3 hektare.
Dalam panen raya kali ini, tidak hanya dihadiri karyawan dan istri, tetapi juga dihadiri masyarakat sekitar seperti Kampung Pegat Bukur dan Kampung Inaran. Mereka ikut berbaur dengan karyawan untuk menikmati manisnya buah rambutan.
Panen raya rambutan kemarin dibuka oleh Feri Indrayana, Mining Division Heat PT Berau Coal. Warga yang datang terlihat sangat antusias mengikuti panen raya itu. Dengan karung yang dibawa dari rumah, warga dengan semangat memetik buah rambutan. Begitu juga dengan istri-istri karyawan yang hadir terlihat tidak mau kalah. Memanfaatkan kantong plastik yang disediakan panitia, istri-istri karyawan dengan semangat memetik rambutan sambil sesekali mencicipinya.
Dikatakan Envirnment Section Head Binungan PT Berau Coal Arif Lukman Hakim, panen ini dilakukan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat khususnya di sekitar tambang PT Berau Coal, jika area eks tambang yang selama ini dianggap masyarakat kurang potensi ditanami tanaman utamanya buah-buahan ternyata tidak benar. Apalagi di lahan ini sudah dilakukan panen sebanyak enam kali, sejak digarap pada tahun 2012 lalu.
Dengan demikian, menurut Arif, ini membuktikan jika lahan eks tambang masih produktif untuk dijadikan lahan perkebunan. Berbeda dengan isu-isu yang selama ini beredar di masyarakat bahwa lahan eks tambang menjadi momok bagi warga sekitar.
“Hari ini kami buktikan, bahwa di area tambang juga hasilnya cukup melimpah. Tahun ini juga menjadi panen terbanyak dari panen sebelumnya,” ungkapnya.
Di atas lahan ini, diakuinya ditumbuhi sekitar 725 pohon rambutan dengan tiga jenis, yakni rambutan Rapiah, rambutan Garuda dan rambutan Binjai. Bukan hanya pohon rambutan, di area yang sama, PT Berau Cola juga telah menanam buah durian dan Kelengkeng kurang lebih 462 pohon.
“Untuk pohon Kelengkeng sudah panen. Hasilnya memang tidak banyak, karena sedikit yang kami tanam. Pohon durian kami targetkan dua tahun lagi sudah panen,” lanjut Arif Lukman.(*/sam/**/har)