TANJUNG REDEB - Dalam meningkatkan kualitas pendidikan para generasi muda pemegang masa depan Berau, para pelajar di Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Sambaliung, juga mendapat sentuhan program transportasi sekolah yang dijalankan Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC), seperti yang diterapkan di kampung-kampung lainnya.
Program yang merupakan bagian dari pilar Pendidikan dan IPTEK Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal yang dijalankan di Kampung Rantau Panjang ini berupa sarana dan prasarana penunjang pendidikan seperti transportasi anak sekolah.
Rohdi, salah satu orangtua siswa, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan transportasi sekolah. “Menurut saya sangat bermanfaat sekali. Anak dari kampung ini dapat melanjutkan pendidikan lebih tinggi di Kota Tanjung Redeb, karena di kampung ini hanya ada 1 TK dan 1 SD saja," ujarnya.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani jeruk keprok Borneo Prima ini juga menuturkan, dengan adanya program ini, secara pengawasan lebih aman karena dijemput dan diantar oleh warga kampung sendiri. sehingga, tidak lagi khawatir dengan kondisi jalan yang menjadi kendala selama dan anak-anak tak perlu lagi menggunakan sepeda motor sendiri.
“Selain mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), jalanan di kampung ini juga berbahaya apalagi kalau hujan turun, jalanan menjadi licin. Belum lagi anak-anak zaman sekarang kalau pulang sekolah tidak cepat langsung pulang. Kalau ada bantuan transportasi seperti ini orangtua merasa tenang,” ungkapnya.
Sementara itu Jumriansyah, penyedia jasa transportasi, mengatakan program transportasi sekolah ini sudah berjalan selama dua tahun dan memberdayakan masyarakat lokal. Hingga 2015, sudah 43 siswa SMP dan SMA dari kampung ini yang merasa terbantu dengan progran ini.
Selama ada program transportasi sekolah, tingkat partisipasi melanjutkan sekolah lebih tinggi di SMP dan SMA dari kampung. Bahkan Juni ini akan ada 12 anak Rantau Panjang masuk SMP, sehingga dimungkinkan untuk penambahan unit transportasi.
“Satu mobil biasanya muat lima hingga enam siswa, saya kira tidak ada kendala saat mengantar mereka. Hanya saja siswa yang ikut bimbingan belajar (Bimbel) merasa kesulitan jadi mereka turun sekolah menggunakan transportasi pagi dan pulang menggunakan transportasi sore,” jelas Kepala Kampung Rantau Panjang periode 2011 - 2015 ini.
Sedangkan bagi Muhammad Alhafiz, siswa kelas X SMK 2 asal Kampung Rantau Panjang, mengaku sangat terbantu dengan program transportasi sekolah dari Berau Coal. “Sekolah jadi semangat karena berangkatnya juga sama teman-teman. Saya berharap program transportasi sekolah ini dapat diperpanjang untuk kepentingan pendidikan,” harap putra Rohdi yang telah mengikuti program ini sejak duduk di bangku SMP.
Para siswa yang berasal dari Rantau Panjang bersekolah di SMK 2, SMK 1, SMA Muhammadiyah, SMA 7, MTs Negeri, SMP 3, SMP 2, SMP Terpadu, SMP 34, dan SMP PGRI.
Selain transportasi sekolah, CSR Berau Coal pada 2015 yang dijalankan di kampung ini berupa penguatan agrobisnis jeruk keprok Borneo Prima, bantuan biaya pendidikan, penguatan rumah pintar, pemberian beasiswa, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Ada juga penguatan operasional pos gizi dan peningkatan tumbuh kembang anak, serta perawatan jalan poros Kampung Rantau Panjang. (*/sin/**/udi)