TANJUNG REDEB - Tradisi baturunan, bagi masyarakat Kabupaten Berau adalah tradisi bergotong-royong yang telah dilakukan oleh para leluhur sejak dahulu kala. Tradisi ini pun terus dipertahankan hingga saat ini. Salah satunya tradisi baturunan perahu panjang yang dilakukan masyarakat Kecamatan Gunung Tabur.
Prosesi baturunan perahu panjang di halaman Museum Batiwakkal Kesultanan Gunung Tabur ini, dihadiri Bupati Berau Muharram, Wakil Bupati Agus Tantomo, serta para pejabat dan masyarakat yang turut serta berbaur mengikuti prosesi tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Rohaini, mengungkapkan tradisi baturunan perahu panjang sebagai bagian membangkitkan semangat gotong royong masyarakat, ini menjadi agenda tetap dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb.
Melalui momentum ini diharapkannya membangkitkan semangat kebersamaan masyarakat dan juga menjadi bagian dari daya tarik pariwisata. “Ini menjadi agenda tetap sebagai bagian untuk membangkitkan semangat gotong royong masyarakat,” ucapnya.
Bupati Berau, Muharram, mengatakan baturunan yang merupakan tradisi masyarakat Berau memiliki makna yang sangat luas. Tidak hanya pada tradisi menurunkan perahu panjang untuk siap berlomba di deras arus sungai segah. Namun baturunan ini memiliki makna gotong royong dan kebersamaan.
Turun bersama untuk saling membantu dalam melaksanakan kegiatan. Sejak dalam dahulu disampaikannya baturunan dilakukan mulai saat akan melakukan tanam padi maupun saat akan melakukan panen, dimana masyarakat berkumpul untuk bergotong-royong melakukan bersama sama. “Baturunan ini adalah tradisi yang sudah dilakukan sejak dahulu dan melalui kegiatan ini kita mempertahankan tradisi ini,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan Bupati Muharram tidak hanya menjadi mempertahankan kebudayaan, namun juga menjadi daya tarik pariwisata. Sehingga kedepan diharapkan even ini dapat ditetapkan dengan kalender pariwisata Kabupaten Berau. Sehingga seluruh rangkaian pada hari jadi Berau dan Kota Tanjung Redeb ini dapat dipadukan dan akhirnya tidak hanya dinikmati masyarakat Kabupaten Berau namun juga akan menjadi pemikat wisatawan dari luar daerah.
“Kita berharap ini menjadi agenda tetap dengan kalender pariwisata, sehingga kedepan juga dapat meningkatkan daya tarik pariwisata. Jadi momen pelestarian budaya ini juga menjadi bagian pariwisata,” ungkapnya.
Dalam kegiatan baturunan perahu panjang, Bupati Muharram dan Wakil Bupati Agus Tantomo tidak hanya menyaksikan proses baturunan perahu. Namun keduanya juga turut serta menaiki perahu panjang dan berdayung bersama para undangan disertai dengan pemangku adat dari Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung dari dermaga Gunung Tabur hingga ke dermaga Kota Tanjung Redeb. (hms4/app)