SEPANJANG 2018, Satuan lalu lintas Polres Berau mencatat angka kecelakaan yang terjadi menurun, namun pelanggaran lalu lintas dan kerugian materil cukup meningkat dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, disebutkan AKBP Pramuja Sigit Wahono, pada 2018 laka lantas yang terjadi menurun hingga 31 persen, tepatnya hanya 80 laporan saja dan pihaknya mampu menyelesaikan laporan tersebut secara keseluruhan. Jika dibandingkan di tahun 2017, laka lantas yang terjadi dinilai cukup tinggi yakni 117 laporan.
“Pada 2017 jumlah yang meninggal dunia mencapai 26 orang, yang alami luka berat 24 orang, dan luka ringan 100 orang,” ujarnya.
Lanjutnya, pada 2017 kerugian materil pada laka lantas yang terjadi malah sekitar Rp 190 juta. Sementara pada 2018, selisih sekitar Rp 72 juta, tepatnya 263 juta . Artinya meningkat 23 persen untuk kerugian materil sepanjang 2018.
“Namun yang meninggal dunia sejumlah 38 orang, luka berat 15 orang, dan luka ringan 54 orang. Ada peningkatan 46 persen pada jumlah yang meninggal dunia. Faktor utama tentu kembali lagi pada manusia itu sendiri,” jelasnya.
Sementara, pada laporan pelanggaran lalu lintas malah mengalami peningkatan yang diperkirakan mencapai 23 persen. Artinya pada 2018 jumlah pelanggar pada jenis tilang sebanyak 6.133 laporan dan non tilang atau teguran sebanyak 14.729 laporan yang ditangani jajaran Satlantas.
"Jika dibanding 2017, jenis penilangan hanya sebanyak 5.000 dan non tilang sebanyak 8.318 laporan," tambahnya.
Untuk laka lantas maupun pelanggarna lalu lintas, Sigit menegaskan, banyak dilakukan dan banyak diderita oleh anak-anak usia sekolah. Maka itu Satlantas Polres Berau gencar galakkan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Bukan penegakkan yang nomor satu, tetapi penyadaran juga penting. Harapnnya bisa menekan angka laka lantas yang terjadi,” tegasnya. (mar/app)
