Tinggal Atur Penataan Ruang

- Sabtu, 12 Januari 2019 | 12:31 WIB

MARATUA – Kabupaten Berau sudah memulai mengalihkan ketergantungannya pada sektor pertambangan ke pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan kian masif kegiatan pembangunan infrastruktur pada objek-objek wisata, seperti di Pulau Maratua.

Besarnya potensi pariwisata di Maratua turut diaminkan salah satu pelaku ekonomi di Maratua, Sutrisno. Ia menyebut, Maratua sangat berpeluang menjadi destinasi pariwisata unggulan Kalimantan Timur.

Bahkan, bukan tidak mungkin ia mengatakan perekonomian Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau – akan tumbuh pesat bila objek-objek wisatanya terus dikembangkan. “Apalagi saat ini pariwisata di Berau sudah sangat penting untuk dikembangkan,” katanya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.

Maratua dan objek wisata lainnya juga memiliki nilai lebih dibandingkan objek-objek wisata lain di Indonesia. Salah satunya adalah potensi bencana alam yang sangat minim. Sebab tidak memiliki gunung api, dan tidak masuk dalam daerah rawan terjadi gempa bumi.

“Itulah potensi yang sangat besar dari Pulau Maratua yang tentunya menjadi aset pariwisata pada umumnya,” ucapnya.

Penunjang pengembangan pariwisata di Maratua juga dibuktikan pemerintah dengan pembangunan Bandara Maratua yang bisa didarati pesawat jenis ATR-72. Begitupun ruas jalan yang telah ditingkatkan dan terhubung antarkampung.

Tak hanya itu, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) juga tengah dibangun di pulau yang berbatasan dengan Filipina tersebut.

“Tinggal tata ruang saja yang penting, supaya masyarakat tidak sembarangan membangun di sembarang tempat. Begitu juga pengelolaan lingkungannya juga harus dilakukan sedini mungkin,” katanya.

“Sehingga 2019 nanti bisa terpenuhi guna menyongsong ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” sambungnya.

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan peningkatan jalan di Maratua, Hendra, menyebut proses pengerjaan proyek di Maratua memiliki tantangan tersendiri dibandingkan lokasi lainnya. Kondisi yang berbeda ini dikatakannya, karena lokasi Maratua yang cukup jauh dan menyebabkan biaya yang mahal, memakan waktu lama dan risiko tinggi. “Itu menjadi tantangan dalam pembangunan di Maratua,” bebernya.

Selama ini, Pemkab Berau terus berusaha melakukan pembangunan infrastruktur di Maratua. Salah satunya adalah pembangunan ruas jalan sepanjang 17 Kilometer pada 2018 lalu.

“Keberadaan jalan ini sangat penting juga bagi masyarakat, karena ada salah satu kampung yang dulunya harus menggunakan perahu  menuju kampung lain, namun dengan adanya jalan hanya perlu gunakan sepeda motor saja,” tuturnya.

Dengan luasan mencapai 3.000 hektare, dirinya berharap masyarakat di Pulau Maratua mulai mempersiapkan melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM)-nya.

“Ini tak lain supaya bisa bersaing dengan investor lain dan tenaga kerja dari Pulau Maratua. Sementara untuk lingkungannya juga harus diperhatikan supaya menjadi kelestarian lingkungan,” harapnya. (arp/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Warga Kuaro Terima 523 Sertifikat Program PTSL

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X