Masih Aman, PLTU Tetap Butuh Tambahan Boiler

- Minggu, 13 Januari 2019 | 14:15 WIB

Sebelum tahun 2018, kondisi kelistrikan di Bumi Batiwakkal, benar-benar membuat masyarakat meradang. Ya, biarpet kerap terjadi dan pemadaman bergilir dalam waktu yang cukup lama. Bagaimana di tahun 2019?

SAMSUDDIN, Tanjung Redeb

BIARPET maupun pemadaman bergilir yang kerap terjadi dulu, lebih dikarenakan kurangnya pasokan daya saat beban puncak, terutama ketika pembangkit listrik ada yang bermasalah atau mengalami kerusakan. Namun, perlahan di tahun 2018, kondisi demikian mulai ada perkembangan dan pembenahan. Baik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PTU) Lati selalu penyuplai daya terbesar listrik, maupun dari PT PLN Area Berau.

Diketahui, saat ini jumlah daya di PLTU Lati masih tetap 3x7 Megawatt (MW), sementara ketika ada kerusakan, masih aman dan bisa di back up oleh PLN, karena ada mesin cadangan 1x10 MW. Kebutuhan daya untuk semua pelanggan listrik di Berau saat ini mencapai 20 MW.

Meski dapat dikatakan aman, menurut Direktur Utama PT Indo Pusaka Berau (IPB) selaku pengelola PLTU Lati, Najemuddin, keberadaan tiga boiler belum jadi jaminan aman sepenuhnya. Karena itu, hingga saat ini pihaknya mengaku masih terus berupaya mencari modal, untuk membangun satu unit boiler lagi.

“Alhamdulillah tahun lalu bisa dibilang kondisi mesin stabil, tidak ada problem signifikan yang mengharuskan kita melakukan pemadaman bergilir. Tapi kami masih tetap butuh tambahan satu unit lagi (pembangkit,red),” ujarnya kepada Berau Post kemarin (12/1).

Diutarakan Najemuddin, tiga boiler saat ini hanya bisa mensuplai kebutuhan listrik di Perusahaan Listik Negara (PLN) Berau untuk mengaliri listrik ke masyarakat di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau.

Sedangkan IPB Berau, belum bisa memenuhi kontrak kerja sama untuk menyuplai 7 MW atau setara daya satu unit boiler PLTU yang ada saat ini ke PT Berau Coal. “Sesuai kontrak satu unit pembangkit harusnya khusus untuk mereka, tapi karena daya yang ada juga hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan di PLN, makanya mereka (Berau Coal, red) masih mengalah,” jelasnya.

Untuk menambah daya di PLTU Lati pun diakuinya, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan berbagai calon investor baik yang berasal dari dalam negeri atau dari luar negeri seperti Tiongkok.

Apa yang pihaknya lakukan pun tidak sia-sia, PT Energy Exploitasi Indonesia (EEI) dikatakannya berencana membantu PLTU untuk membangun satu boiler, yang pembangunannya diperkirakan membutuhkan anggaran senilai Rp 135 miliar.

“Sejauh ini kami sudah bicara sampai mengenai jumlah investasinya dan ketertarikan mereka untuk masuk mulai terlihat, sekarang tinggal tunggu kelanjutannya lagi. Mudahan tahun ini sudah ada berdiri boiler barunya,” katanya.

 “Tapi kalau nanti dengan PT EEI gagal, masih ada dari Tiongkok dan mereka juga sudah sempat melakukan survei,” pungkasnya. (*/app)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X