BATU PUTIH – Penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Batu Putih bertambah dua. Hal itu disebutkan Kepala Puskesmas Batu Putih, Wiwik Muninggar, kepada Berau Post kemarin (22/1).
Dua penderita tersebut disebutkannya berasal dari Kampung Batu Putih dan Kampung Sumber Agung. Beruntung dikatakannya, penyakit yang dialami dua penderita tersebut belum begitu parah.
“Keduanya sudah dirawat, kalau yang di Kampung Batu Putih langsung dirawat di sini (puskesmas, red), sedangkan satu lagi dibawa keluarganya ke Rumah Sakit Pratama Talisayan,” ujarnya.
Untuk mencegah semakin banyaknya masyarakat terjangkit, pihaknya pun bakal melakukan berbagai upaya khususnya di lingkungan sekitar penderita DBD dengan melakukan penyemprotan fogging.
Dijelaskannya, fogging tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai nyamuk penyebab DBD. “Kami cek dulu ke RS Pratama Talisayan, kalau memang hasil labnya positif, akan kita fogging lingkungan sekitarnya,” lanjut Wiwik.
Namun dibeberkannya juga, fogging hanya salah satu cara untuk mencegah penyebaran, sedangkan hal utama yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut ialah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Bisa saja dari prilaku pasien atau masyarakat tidak mengamalkan PHBS, atau pemberantasan sarang nyamuk belum dilaksanakan masyarakat dengan 3M Plus dengan baik. Jangan cuek dengan PHBS, karena penyakit berkembang lantaran kurangnya menjaga kebersihan lingkungan," terangnya.
Untuk mengatasi persoalan penyebarannya juga, dirinya berharap agar masyarakat selalu berkoordinasi dengan pihaknya. "Kalau kami cepat tahu, kami akan langsung tinjau dan dilakukan fogging fokus area rumah penderita. Itu sebagai upaya antisipasi DBD tidak menyebar luas," pungkasnya. (*/sht/sam)