Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Premium

- Minggu, 10 Februari 2019 | 14:26 WIB

Tepat 4 bulan lalu, 10 Oktober 2018, kegaduhan menyeruak saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan kenaikan harga premium dari Rp 6.550 per liter menjadi Rp 7.000 per liter. Alasannya, karena harga minyak dunia terus naik.

 

 

SATU jam kemudian, rencana naik harga itu dibatalkan. Tiga hari kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi penjelasan jika pembatalan itu dilakukan karena mempertimbangkan dampaknya pada inflasi dan faktor daya beli masyarakat.

 

Setelah 4 bulan lalu batal naik, kali ini Pertamina kembali menyesuaikan harga BBM jenis premium. Tapi tidak naik, melainkan turun harga. 

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid mengatakan, penyesuaian harga BBM dilakukan mulai 10 Februari 2019 Pukul 00.00 waktu setempat (WIT, Wita dan WIB). Kebijakan ini diambil menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika. “Selain itu, Pertamina juga senantiasa memperhatikan daya beli,” ujarnya melalui keterangan resmi tadi malam (9/2).

 

Sebelumnya, harga premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali ditetapkan sebesar Rp 6.550 per liter. Sedangkan di wilayah luar Jawa, Madura, Bali sebesar Rp 6.450 per liter. Mulai hari ini, harga premium di Jawa, Madura, Bali turun menjadi Rp 6.450 per liter. “Jadi sama dengan harga di luar Jawa Madura Bali,” sebut Mas'ud.

 

Awal tahun ini, tren harga minyak dunia memang cenderung turun dibanding tahun 2018 lalu. Data Bloomberg menunjukkan harga minyak jenis WTI di pasar New York Mercantile Exchange (Nymex) yang menjadi acuan global, sepanjang Februari ini bergerak di kisaran USD 52 - 55 per barel. Harga ini sebenarnya naik sedikit dibanding harga periode Januari 2019 yang ada di rentang USD 46 - 54 per barel.

 

Namun jika dibandingkan harga 2018 memang menunjukkan penurunan signifikan. Sejak awal 2018, harga minyak bergerak di kisaran USD 60an per barel, lalu mencapai puncaknya pada Oktober 2018 di level USD 76 per barel. Sejak itu, mulai November hingga Desember, harga minyak dalam tren turun hingga rekor paling rendah pada 24 Desember di level USD 42 per barel.

 

Sementara itu, nilai tukar rupiah memang menunjukkan tren penguatan. Sepanjang Desember 2018, nilai tukar ada di kisaran Rp 14.300 - 14.600 per USD. Namun pada Januari 2019, rupiah menguat ke kisaran Rp 14.000 - 14.200 per USD. Lalu, sejak Februari 2019 kembali menguat ke level Rp 13.900 per USD.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X