TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau, memiliki 100 kampung. Sayangnya, lebih dari 50 persen berstatus sangat tertinggal dan tertinggal. Yakni terdapat 18 kampung sangat tertinggal dan 49 kampung tertinggal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Ilyas Natsir mengakui, di Berau baru 1 kampung yang berstatus kampung mandiri yakni Tembudan di Kecamatan Batu Putih.
“Untuk kampung sangat tertinggal, bukan berarti kami tidak memperjuangkan kenaikan status mereka menjadi lebih baik,” katanya.
Data dari DPMK Berau, sesuai dengan penilaian yang dilakukan pada tahun 2017, Berau memiliki 18 kampung dengan status sangat tertinggal, 50 kampung tertinggal, 26 kampung berkembang, dan 6 kampung maju, sedangkan untuk kampung mandiri belum ada. Kemudian di 2018 lalu, terjadi perubahan, yakni 18 kampung sangat tertinggal, 49 kampung tertinggal, 24 kampung berkembang, 8 kampung maju dan 1 kampung mandiri. (selengkapnya lihat grafis)
“Dalam penetapan status suatu kampung, kami langsung terjun ke lapangan, dengan menyebarkan kuesioner penilaian yang harus diisi oleh pemerintah kampung, hasil dari kuesioner inilah yang menjadi bahan untuk penilaian suatu kampung,” lanjutnya.
Bahkan sejak beberapa tahun terakhir, DPMK telah mengadakan pendamping desa, Alokasi Dana Kampung (ADK), dan SIGAP yang membantu tugas pendamping desa.
“Tenaga Pendamping Profesional (TPP) harus menjadi inovator dan motivator mendorong percepatan pembangunan desa sebagai mitra pemerintah desa, dan status suatu desa tersebut akan mengalami kenaikan,” pungkasnya. (*/yat/app)
