TALISAYAN – Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Campur Sari terus memaksimalkan potensi yang ada. Selain sektor pertanian, BUMK Campur Sari di Kecamatan Talisayan ini juga akan mengelola perkebunan kelapa sawit, dengan kerja sama masyarakat dan perusahaan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan kampung.
Kepala Kampung Campur Sari Silfanuddin mengatakan, kelapa sawit merupakan salah satu potensi yang bisa meningkatkan pendapatan kampung. Rencananya BUMK akan memanfaatkan tandan buah segar (TBS) milik warga.
Ia menjelaskan, saat ini masyarakat juga sudah banyak yang memiliki kebun sawit. Ia pun melihat potensi TBS cukup menguntungkan. Namun sebelumnya pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan sawit yang ada di wilayah ini.
“Karena untuk kerja sama pengangkutan atau penjualanTBS kita harus punya surat perjanjian kontrak dengan perusahaan. Nah ini nanti yang akan kita selesaikan,” katanya, Rabu (13/2).
Silfanuddin menerangkan, BUMK Campur Sari memang sudah cukup lama digerakkan. Tahun 2018 lalu, pihaknya menganggarkan Rp 300 juta untuk BUMK yang tujuannya untuk mengelola potensi yang ada di kampung. Dari total tersebut, sudah digunakan sekitar Rp 83 juta untuk pembangunan kios-kios.
Bahkan sebelumnya, lampu desa juga ditangani BUMK. Hanya saja, pengelolaan tersebut dihentikan lantaran kampungnya sudah tersambung jaringan listrik dari PLN. “Kita juga sempat dapat keuntungan dengan lampu desa itu,” ujarnya.
Dengan bergeraknya BUMK di kampungnya, sudah tentu akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan turut meningkatkan pekonomian kampung.
Dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada, diaharapkan kedepannya Kampung Campur Sari dapat lebih mandiri dan berkembang. “Harapannya seperti itu. Jika BUMK jalan, tak hanya kampung yang akan berkembang, masyarakat juga akan merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (*/sht/har)
