Percetakan Sawah Butuh Anggaran Besar

- Sabtu, 16 Februari 2019 | 14:01 WIB

TANJUNG REDEB – Keinginan Kepala Kampung Sukan, Bunyamin untuk segera mencetak sawah di wilayah kampungnya pada tahun ini disebut Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Sulkifli, cukup sulit.

Belum adanya anggaran untuk mencetak sawah menjadi penyebabnya. Dikatakannya, saat ini memang komoditi padi belum bisa memenuhi kebutuhan untuk masyarakat di Berau. Sebab, lahan padi sawah yang ada masih terbilang minim dan jumlah produksinya tidak sebanding jumlah masyakarat Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

Dengan adanya rencana pencetakan sawah di Kampung Sukan yang sempat diutarakan Wakil Bupati Berau Agus Tantomo pun disebutnya bakal menambah luasan padi sawah yang ada di Berau.

“Tentunya hal ini sangat baik, karena akan menambah jumlah produksi panen padi kita yang ada di Berau,” katanya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.

 

Hanya, mengenai keinginan kepala kampung yang ingin segera mencetak sawah, diterangkannya, bakal sulit diwujudkan. Hal ini berkaitan dengan tidak adanya anggaran di Dinas Pertanian dan Peternakan yang diproyeksikan untuk mencetak sawah di Sukan.

Apalagi saat ini belum tuntasnya pembangunan irigasi menjadi salah satu penyebab urung dilakukannya pencetakan sawah di Sukan. “Saluran irigasi itu salah satu unsur penting dalam cetak sawah. Kalau memang misalnya petani mau bertekad segera mencetak sawah juga sebenarnya tidak ada salahnya,” ujarnya.

Diterangkannya juga, untuk melakukan pencetak sawah memerlukan anggaran yang cukup besar. Pasalnya, pihaknya harus menurunkan alat berat untuk membersihkan lahan dari pepohonan sampai menjadi sawah.

Sementara, pada tahun ini pihaknya tidak ada melakukan penganggaran pencetakan lahan untuk di Kampung Sukan. “Kalau nunggu ABT akan repot, karena waktunya mepet sedangkan proses mencetak sawah ini lama. Jadi harus murni. Karena harus dikerjakan 4 sampai 5 bulan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kampung Sukan, Bunyamin meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tidak menunggu irigasi bendungan selesai, baru bisa mencetak sawah. Pasalnya, apabila menunggu proyek irigasi selesai, dirinya khawatir pemkab bisa lupa untuk mencetak sawah di wilayah tersebut.

Dikatakan Bunyamin, tidak berfungsinya Bendungan Beriwit di Sukan merupakan kesalahan semua pihak, khususnya pemerintah pusat yang sampai saat ini tidak melakukan pencetakan sawah di Kampung Sukan. Bahkan, hal tersebut berlangsung selama 15 tahun terakhir atau sejak pembangunan bendungan dimulai 2003 silam.

Akibatnya, sekitar 80 persen warga transmigrasi memilih menjual lahannya dan kembali ke Pulau Jawa, karena tidak adanya kepastian pemerintah untuk mencetak sawah. 

 “Ya karena bukan beberapa tahun harus menunggu tanpa kepastian, tapi 15 tahun,” katanya saat dihubungi awak media ini, beberapa hari lalu.(arp/asa)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X