BIATAN - Pemerintah Kampung Biatan Ilir berharap keinginan masyarakat yang meminta lahan di luar hak guna usaha (HGU) PT Dwiwira Lestari Jaya seluas 296 hektare milik PT Noffro Agro Sejahtera (NAS) dapat direspons Pemkab Berau.
Kepala Kampung Biatan Ilir Abdul Hafid mengakui, beberapa waktu lalu, pihaknya telah mengirim surat permohonan terkait hal itu kepada bupati. Hanya saja, hingga saat ini belum ada respons dari Pemkab Berau. “Belum ada tanggapan. Padahal di surat permohonan itu, ada tembusan ke intansi terkait,” ungkapnya, Minggu (17/2).
Lebih lanjut dikatakannya, melalui surat tersebut pihaknya meminta solusi terkait keinginan warganya memanfaatkan lahan yang ada di luar HGU itu. Karena menurutnya, di lahan tersebut sudah tidak ada lagi aktivitas perusahaan lantaran izinnya sudah berakhir sejak 2017.
“Masyarakat juga sudah mendesak agar lahan tersebut dapat dikelola melalui BUMK. Arahnya lebih jelas, untuk meningkatkan pendapatan kampung dan ekonomi warga,” ujarnya.
Dirinya mengaku, apabila surat permohonan tersebut tidak ada solusi dari pemkab, masyarakat Biatan Ilir akan kembali melakukan aksi terkait permintaan itu. Hal ini kata Hafid dilakukan sebab pihaknya sudah berupaya memfasilitasi terkait usulan tersebut hingga ke Pemkab Berau.
Untuk diketahui, sebelumnya puluhan warga Biatan Ilir beserta pihaknya telah beberapa kali melakukan mediasi, termasuk unjuk rasa guna meminta lahan yang ada diluar HGU. Hanya saja, upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil. “Nah, informasi yang saya dapat, jika tak ada respons apapun, maka warga akan kembali turun ke lapangan. Kali ini berbeda, warga tidak akan melakukan mediasi lagi. Melainkan langsung menduduki lahan itu,” jelasnya.
Ia pun berharap, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, dirinya ingin pemkab dapat memberikan solusi terbaik. “Tentu kita ingin yang terbaik. Dan kita juga ingin usulan terkait lahan permintaan lahan itu dapat segera terealisasi,” tandasnya. (*/sht/har)
