Penyelam Malaysia Tewas di Kakaban

- Rabu, 27 Februari 2019 | 13:26 WIB

TANJUNG REDEB – Seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia bernama Yong Foong May terpaksa meregang nyawa usai menyelam (diving) di Barracuda Point sekitar Pulau Kakaban, pada Selasa (26/2) sekira Pukul 12.30 Wita.

Informasi yang diperoleh media ini, diketahui bahwa WNA nahas tersebut melakukan penyelaman bertiga dengan temannya dipandu 2 guide dari Derawan Dive Lodge (DDL).

Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono saat dikonfirmasi Berau Post, membenarkan warga Malaysia yang berusia 45 tahun itu, tewas usai menyelam dengan kedalaman 30 meter. Setelah menyelam selama 15 menit, korban pun tiba-tiba muncul di permukaan dalam kondisi lemas, dan langsung ditolong oleh motoris speedboat pemandu diving yang menunggu penyelam di permukaan air sekitar lokasi penyelaman.

“Mereka sempat memberikan pertolongan pertama kepada korban, namun dalam perjalanan menuju ke Puskesmas Tanjung Batu, korban sudah meninggal,” katanya.

Korban Yong Foong May diketahui merupakan seorang Master Dive dan memiliki lebih dari 1.000 jam penyelaman. “Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban, karena tim masih melakukan penyelidikan, jenazah korban juga masih divisum di RSUD Abdul Rivai,” lanjut kapolres.

Sementara itu, Instruktur DDL, Andreas selaku pemandu penyelaman yang ditemui di RSUD kemarin, mengatakan sebelum melakukan penyelaman, korban sempat menandatangani surat keterangan sehat dan layak menyelam, pada Senin (25/2) lalu.

“Bahkan sesaat setelah menyelam, korban itu masih bincang-bincang terus dan sempat ketawa-ketawa,” ujarnya.

Andreas mengakui mulai menyelam sekira Pukul 10.30 Wita. Korban berdampingan dengan Ramzi, rekan korban dari Malaysia. Sedangkan Andreas kala itu sedang bersama mendampingi penyelam lainnya warga Negara Amerika. “Ramzi, rekan korban itu juga master dive. Kalau yang penyelam dari Amerika itu penyelam baru, makanya saya damping dia,” ujarnya.

“Kami berangkat dari Pulau Derawan Pukul 08.30, kemudian briefing sekira Pukul 11.30. Korban sempat foto-foto dan merekam ikan-ikan di Barracuda Point dengan kedalaman 30 meter. Saya sempat pantau dan tanyakan keadaan dia, tapi dia (korban,red.) mengatakan oke,” tuturnya.

Andreas yang berjarak sekitar 10 meter dari korban tidak menyadari bahwa korban sudah naik ke permukaan dalam keadaan lemas. Ia pun kemudian menyusul ke permukaan untuk memastikan keadaan korban.

“Pas di atas permukaan air dia sudah lemas, saya langsung berikan pertolongan pertama, kami semua panik. Begitu sampai di Puskesmas Tanjung Batu, korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” ujarnya.

“Untuk oksigen semua bagus, dan kami lihat korban naik ke permukaan pun dengan waktu yang normal-normal saja,” sambung Andreas.

Teman korban, Ramzi saat dikonfirmasi wartawan, masih tampak syok. Ia pun mengatakan tiba di Pulau Derawan pada Minggu (24/2) sekira Pukul 14.00.

“Korban tidak memiliki riwayat jantung. Kami pun sempat bercanda sewaktu di resort. Korban juga sudah dua kali menyelam di Berau yakni, di Maratua dan Derawan,” ujarnya menyebut mereka ke Kepulauan Derawan melalui Tarakan, Kaltara.

Jenazah korban akan dipulangkan ke negaranya. “Kalau bisa secepatnya, saya sudah kontak keluarga dia, tinggal tunggu hasil visum dan urusan dokumen-dokumen lainnya,” jelas Ramzi.(*/yat/asa)

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X