TANJUNG REDEB – Pengurus Besar Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PB Porlasi) Pusat akan menggelar seleksi nasional untuk persiapan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Sea Games 2019 di Manila, Filipina. Hal itu diutarakan Wakil Ketua II PB Porlasi Pusat, Teddy Nanang Abay, Kamis (28/2).
Dikatakan Teddy, Sea Games tersebut mulai digaungkan antara November-Desember mendatang. Namun sebelum itu, pihaknya akan menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada 25 hingga 28 April sekaligus sebagai ajang seleknas untuk masuk skuat inti Merah Putih di perhelatan pesta olahraga se-Asia Tenggara Ke-30 itu.
“Setelah Kejurnas nanti, kami akan menyusun tim hasil seleksi. Kemudian dimasukkan ke Pelatnas yang akan berlangsung hingga pelaksanaan Sea Games mendatang,” ujarnya.
Teddy mengatakan saat ini pihaknya menerapkan entry by number. Yang masuk sesuai dengan rangking atlet yang telah diukur selama dua tahun terakhir yakni berdasarkan hasil dari Asean Games, dan Asian Sailing Championship 2018.
Dari dua event itu, inisiasi entry by name jumlah atlet sudah ada 10 orang. Yang diambil dari rata-rata nilai setiap atlet pada event tersebut. Bahkan, dari 10 itu, 6 di antaranya dari Kaltim yang tak lain adalah atlet andalan Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau-.
“Namun itu bukan mandatory (wajib) data, itu hanya entry by number. Jadi 10 atlet itu akan tetap ikuti tahap seleksi. Kita akan seleksi full tim pada Kejurnas April nanti untuk mencoba meraih peluang,” bebernya.
Lebih lanjut, dikatakan Teddy, nama yang ada sekarang seperti yang pihaknya sepakati itu entry by number bukan mutlak namanya. Karena itu diperlukan untuk pendaftaran awal ke Pelatnas. Itu setelah dilakukan seleksi dan hasil seleksi akan dimasukkan pada atlet yang ikut Pelatnas, dengan catatan ada program promosi dan degradasi. Jadi targetnya untuk promosi dan degradasi ini sampai entry by name.
“Kalau sudah masuk nama apa boleh buat, tidak boleh ganti lagi. Tapi itu dua bulan sebelum pelaksanaan. Jika sudah masuk entry by name tidak memungkinkan lagi ada penggantinya. 100 persen nama itu sudah yang lolos ke Pelatnas,” tegasnya.
Mengenai nomor yang akan dipertandingkan di Sea Games nanti, wakil ketua yang sekaligus membawahi bidang Binpres dan Sarpras ini menyebut yakni optimistis putra-putri, laser radial putri, laser standar putra, INT 420 dan INT 470 putra-putri. Kemudian kelas selancar angin yakni RS One putra, RS X putra dan putri. Khusus untuk nomor RS X putri diketahui ada batasan umurnya.
“Kami dapat kuota sebanyak 10 atlet untuk Sea Games, menurut saya banyak kelas kelas tanding itu yang berpotensi untuk mendapat medali. Kalau tidak agak berat untuk bersaing. Jadi tentu yang berpotensi dapat medali yang fokus kita dorong untuk tampil di ajang bergengsi itu,” terangnya.
Namun tentu pada Pelatnas nanti, bakal dilihat lagi mampu tidaknya para atlet layar ini tembus zona medali. Teddy menilai, dari hitungan yang ada yang paling berpeluang itu selancar angin. Sedangkan INT 420 juga kemungkinan berpeluang di kategori putri. Maka itu pihaknya berencana melaksanakan tryout, dari event itu akan diukur lolos tidaknya zona medali.
“Kita rencana akan susun tryout agar bisa mengukur. Dan semua itu akan kami bahas setelah dikukuhkan pengurus baru. Jadi sebelum pengukuhan sudah disiapkan dulu programnya. Agar setelah pengukuhan tidak terlambat,” jelasnya.
Menjadi salah satu tim manajer layar Indonesia Sea Games 2019 ini menerangkan, Kejurnas itu merupakan program jangka pendek yang saat ini menjadi fokus utama pihaknya dalam mempersiapkan atlet ke Sea Games. Semua itu akan mulai dilaksanakan setelah digelar pengukuhan PB Porlasi periode 2019-2023 yang digelar 11 Maret.
“Setelah itu ada pleno, dan di situlah kami akan membicarakan beberapa hal yang berkaitan dengan program jangka pendek dan jangka panjang, salah satunya jangka pendek itu adalah Kejurnas,” pungkasnya.(mar/asa)
