TANJUNG REDEB - Beberapa Cabang Olahraga (Cabor) yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional (KONI) Berau mulai merasa pesimistis bisa menatap even-even yang bakal digelar tahun ini. Hal itu diakibatkan minimnya anggaran untuk mengikuti kejuaraan di luar daerah sehingga tak banyak atlet yang dikirim.
Menanggapi hal itu, Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Berau, Guruh, mengakui bahwa untuk mengikuti sebuah kejuaraan, khususnya even tingkat provinsi yang merupakan salah satu kesempatan untuk mendapatkan poin berlaga di ajang tingkat nasional, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Terlebih untuk bisa turun di semua nomor tanding akan sulit dilakukan.
“Jumlah atlet yang dikirim tergantung dana yang ada. Sedikit atlet yang terlibat, potensi medali pun sedikit diraih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Guruh mengatakan, ada tidaknya even atletnya tetap giat latihan rutin yang hampir dilakukan setiap hari. Hal itu semata-mata agar pembinaan terhadap atlet junior khususnya bisa terjaga secara konsisten sehingga saat mengikuti even di tingkat apapun sudah siap tampil.
“Sembari menunggu anggaran dari KONI, sementara pengurus memutar otak untuk mencarikan dana agar atlet bisa tetap ambil bagian,” bebernya.
Berbeda halnya jika tuan rumah di Berau, sebagian cabor rupanya digelar di Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau- untuk perhelatan beberapa even bergengsi. Sebut saja cabor tenis meja, beruntung bisa mengikuti seleksi Pra PON melalui Kejurprov nanti di Berau.
“Iya tentu lebih efisien waktu saat perjalanan, anggaran tidak sebesar saat ikut even di luar daerah. Hal positifnya lagi, atlet-atlet pasti akan lebih percaya diri saat tampil di rumah sendiri,” jelas Ketua Perstauan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), Iwan Rifani Wijaya.
Sementara, Ketua KONI Berau Al Hamid menegaskan kepada seluruh cabor agar tetap semangat menatap even tahun ini. Ia menyarankan agar bisa menjaga konsistensi baik prestasi maupun kesiapan setiap atlet untuk menghadapi even-even di luar daerah. Khususnya saat tampil di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 mendatang. Ia juga tak memungkiri mengenai sulitnya anggaran yang dialami setiap pengurus. Namun, untuk memajukan prestasi atlet di Berau ia mengajak untuk sama-sama berjuang.
“Terkendala anggaran memang sudah menjadi masalah klasik, tetapi demi pembinaan serta prestasi atlet mari sama-sama berupaya untuk mencarikan solusinya,” ujarnya. (mar/asa)