Miris, Perusahaan Besar Cuma Bantu Rp 300 Ribu

- Senin, 11 Maret 2019 | 13:51 WIB

TANJUNG REDEB – Delapan tenaga pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Itam Junadi, Kampung Merapun, Kecamatan Kelay, memiliki tanggung jawab besar terhadap 85 anak didiknya. Sayangnya, besarnya tanggung jawab tersebut tidak diimbangi dengan kecukupan biaya operasional PAUD yang selama ini mengandalkan suntikan dari Alokasi Dana Kampung (ADK) dan bantuan perusahaan.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi I DPRD Berau Burhan Bakran beberapa waktu lalu yang menerima aspirasi dari Kepala PAUD Itam Junadi, Sarinah.

Dijelaskan Burhan, untuk menjalankan operasional PAUD dan menggaji tenaga pengajarnya, Sarinah harus memaksimalkan dana sekitar Rp 2,9 juta per bulan. Dana tersebut bersumber dari ADK Merapun sebesar Rp 2 juta, dan Rp 900 ribu dari bantuan tiga perusahaan perkebunan kepala sawit di Merapun.

“Dulu sempat terima Rp 5 juta dari ADK, tapi sekarang menurun menjadi Rp 2 juta, dipotong pajak 5 persen. Makanya dukungan dari perusahaan sangat diharapkan pengelola PAUD itu,” katanya, kemarin (10/3).

Sebenarnya, lanjut Burhan, di kampung tersebut, ada 4 perusahaan kelapa sawit berskala besar. Namun hanya 3 perusahaan yang bersedia membantu operasional PAUD tersebut, walau tiap perusahaan hanya menyumbang Rp 300 ribu per bulan. “Memang itu menjadi hak perusahaan untuk membantu atau tidak, termasuk besaran bantuan yang diberikannya. Tapi masa, perusahaan sawit besar hanya mampu membantu Rp 300 ribu untuk kepentingan pendidikan anak-anak di kampung?” tanyanya.

“Kalau dipikir, berapa kasihan gaji guru-gurunya di sana. Menyedihkan sekali,” sambung Burhan.

Karenanya, dia mengharap pihak perusahaan bisa lebih menunjukkan kepeduliannya kepada lingkungan di sekitarnya. “Kalau dihitung-hitung, dalam setahun perusahaan cuma membantu Rp 3,6 juta. Miris sekali,” terangnya.

Apalagi, kata dia, pengelola PAUD juga sudah lama mengajukan permohonan renovasi gedung, guna memperbaiki kerusakan-kerusakan bangunan PAUD yang sudah termakan usia tersebut.

“Bangunannya sudah jabuk-jabuk. Gurunya sangat mengharapkan perusahaan bisa merehab total gedung PAUD itu supaya lebih layak,” pungkasnya.(sam/asa)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X