JANJI YA..!! Tahun 2021, Seluruh Kampung Teraliri Listrik

- Rabu, 13 Maret 2019 | 12:45 WIB

TANJUNG REDEB – Bupati Berau Muharram mengakui masih ada sejumlah kampung yang hingga kini belum teraliri listrik PT PLN (Persero). Hal itu disampaikan Muharram setelah berkeliling kampung dan kecamatan melakukan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan selama beberapa hari terakhir.

Muharram pun mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Apalagi permasalahan listrik PLN sampai saat ini pula masih menjadi usulan prioritas sejumlah kampung di setiap Musrenbang.

“Sejak puluhan tahun sampai sekarang warga masih terus mengusulkan listrik di kampungnya. Begitu juga air bersih, hingga jaringan telekomunikasi. Inilah yang terus kita coba selesaikan agar ke depan usulan-usulan seperti itu tidak muncul lagi di Musrenbang,” katanya.

Hanya, untuk persoalan listrik, dijelaskan bupati, kewenangannya tidak semata berada di tangan pemerintah kabupaten, melainkan juga ada di pemerintah provinsi dan, terutama pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Muharram juga mengatakan sudah menginstruksikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau melakukan pemetaan terhadap kampung-kampung yang belum tersentuh listrik PLN. “Harapan kami, dua tahun ke depan masalah listrik di kampung ini sudah harus tuntas. Seluruh kampung di Berau sudah harus teraliri listrik tahun 2021nanti,” tegas Muharram.

Hal inipun menurutnya sudah harus dilakukan, apalagi saat ini sudah era modern. Dimana, keberadaan listrik seharusnya sudah bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. “Saya rasa bagi kampung yang sudah ada jaringan listriknya agak mudah dilakukan. Tapi kasihan juga kampung yang belum ada sama sekali jaringan listriknya,” jelas dia.

Muharram menyadari tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk sambungan listrik hingga perkampungan terjauh. Khususnya pada pembangunan jaringan listrik seperti halnya tiang listrik. Karena itu, ia mengaku punya cara tersendiri agar jaringan listrik di Berau ke depan lebih baik dilakukan di bawah tanah. Karena biaya yang dikeluarkan lebih hemat dan sudah banyak diterapkan di negara-negara maju.

“Tentunya ide ini akan dikoordinasikan dulu dengan pihak-pihak terkait. Karena saya melihat apabila dilakukan seperti itu, maka biaya yang dikeluarkan akan lebih hemat,” pungkasnya.(arp/asa)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X