TALISAYAN – Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kampung Dumaring telah beroperasi sejak 2018 lalu. Meski distribusi belum merata, namun fasilitas ini sudah dirasakan manfaatnya oleh sebagian warga Kampung Dumaring dan Talisayan.
Hanya saja, ada hal yang dirasa warga masih kurang. Yakni belum adanya tangki air atau tempat penampungan air bersih. Sehingga masih ada warga yang menampung air secukunya menggunakan drum dan ember.
Disampaikan salah seorang warga Kampung Talisayan, Husni, penampungan air menjadi salah satu yang sangat penting untuk memudahkan warga dalam menyimpan atau menampung air bersih.
“Perlu karena tidak adanya penampungan ini, memang cukup sulit juga untuk menaruh air bersih," ungkapnya, Kamis (38/3).
Ia mengatakan, perlu penampungan air yang layak sangat penting. Sebab, selain lebih sehat, juga tidak mudah dijadikan tempat nyamuk penyebab demam berdarah dangue (DBD) berkembang biak.
"Nah itu pentingnya tempat atau fasilitas air bersih yang layak. Sehingga tidak hanya aman di konsumsi, juga aman dari ancaman penyakit,” katanya.
Sementara warga lainnya, Arifin mengatakan, penampungan air merupakan salah satu fasilitas yang ditunggu masyarakat. Meskipun ada juga warga yang telah memiliki tempat penampungan air tersebut. "Ya memang kita ingin ada penampungan. Sudah lama kita inginkan, tapi memang belum ada realisasinya," jelasnya.
Ketua RT 2 Kampung Talisayan, Gunawan mengatakan, terkait usulan pengadaan penampungan air yang layak, dirinya mengaku sudah ada dalam perencanaan. Ia mengaku pengadaan penampungan air cukup prioritas. Karena meski air bersih normal, tapi tidak didukung fasilitas penampungan.
Ia mengatakan, terkait keinginan sebagian warganya, dirinya akan segera menyampaikan kepada pemerintah kampung agar usulan tersebut dapat menjadi prioritas.
"Ini akan segera kita usulkan ke pemerintah kampung. Saya kira cukup menggunakan ADK saja. Nanti kan akan dibahas juga seberapa prioritasnya keinginan warga ini," pungkasnya. (*/sht/har)