TANJUNG REDEB - Pameran Deep and Extreme Indonesia 2019 yang digelar pekan lalu, juga dirangkai dengan pemilihan Putri Selam Indonesia 2019. Mereka yang berkompetisi merupakan wanita-wanita terbaik di bidang selam. Kehadiran mereka diharapkan dapat mendongkrak wisata bahari Indonesia.
Melihat kompetisi ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Masrani mengatakan, pihaknya akan memasukan kategori putri selam dalam pemilihan Agai dan Ulai Kabupaten Berau. Agai dan Ulai adalah remaja putra dan putri yang mengemban tugas mempromosikan wisata dan budaya Berau.
“Kalau saya lihat kita memang perlu menyeleksi putri selam dari Berau untuk mewakili Berau dalam promosi wisata bahari. Apalagi daerah kita memang terkenal dengan keindahan bawah lautnya,” kata Masrani.
Terlebih dari beberapa finalis Putri Selam yang mengikuti kompetisi itu terlihat kurang memahami seluk beluk wisata Berau. Tentu ini menjadi tantangan bagi pemerintah kabupaten untuk lebih giat melakukan promosi. Apalagi saat ini Pemkab Berau fokus dalam mempromosikan wisata bahari. Dimana keindahan wisata bawah laut di Berau memiliki daya tarik bagi para penyelam.
Masrani berharap, ke depan pihaknya bisa memasukan kategori selam dalam pemilihan Agai dan Ulai. Dengan adanya kategori ini, minimal bisa memberikan informasi dan wawasan yang lebih tepat kepada para peserta Putri Selam Indonesia dan wisatawan. Sehingga tidak ada lagi yang beranggapan Kepulauan Derawan masuk wilayah Kota Tarakan.
Hingga saat ini memang masih banyak wisatawan yang beranggapan bahwa Pulau Derawan dan Maratua merupakan objek wisata milik Kota Tarakan. Karena pesawat yang mereka tumpangi mendarat di Kota Tarakan. Meskipun di Berau sudah ada Bandara Kalimarau. Bahkan Pulau Maratua kini memiliki bandara sendiri. (hms5/har)
