TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau menjadi tuan rumah pelaksanaan pekan daerah kontak tani nelayan andalan X (Peda KTNA) tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang akan digelar Juli 2019 mendatang. Persiapan terus dimatangkan untuk menyambut kehadiran ribuan petani dan nelayan dari kabupaten/kota se Kaltim.
Bupati Berau Muharram, berharap panitia penyelenggara dapat memantapkan persiapan. Sehingga penyelenggaraan Peda KTNA X ini berjalan lancar. “Sukses penyelenggaraan, sukses perekonomian dan sukses pelayanan,” kata Muharram, saat memimpin rapat persiapan Peda KTNA X, di Ruang Kakaban Setkab Berau, Selasa (16/4).
Muharram mengingatkan agar kesiapan tempat acara yang akan dipusatkan di Kampung Labanan Jaya dan Labanan Makmur, Kecamatan Teluk Bayur dapat perhatian serius. Termasuk persiapan akomodasi peserta yang akan menempati rumah-rumah penduduk di dua kampung tersebut.
Hadirnya ribuan peserta Peda KTN X ini diharapkan Muharram mendapat pelayanan yang terbaik. Sehingga memberikan kesan baik selama berada di Bumi Batiwakkal. Ribuan peserta tentunya juga akan mengangkat perekonomian masyarakat setempat. Apalagi kegiatan yang digelar selama sepekan tersebut juga akan diadakan pameran dan promosi berbagai produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah dari daerah ini.
“Saya berharap seluruh panitia bekerja maksimal untuk mempersiapkan penyambutan peserta. Dan menyukseskan pelaksanaan Peda KTNA se-Kaltim di Kabupaten Berau,” ungkapnya.
Sementara itu, di lokasi kegiatan terus dilakukan persiapan. Mulai pembangunan pendopo dan penataan lapangan utama yang akan menjadi lokasi pembukaan dan penutupan Peda KTNA X. Selain itu, Pemkab Berau bersama kelompok tani telah membangun demplot penerapan teknologi pertanian dengan lahan seluas 3 hektare di Labanan Jaya. Demplot tanaman pangan, perkebunan dan perikanan ini nantinya akan menjadi tempat studi bagi seluruh peserta Peda KTNA X, serta menjadi agro wisata.
Di sela meninjau kesiapan lokasi Peda KTNA X, kemarin (16/4), Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Mustakin mengungkapkan, lahan seluas 3 hektare itu akan ditanami berbagai komoditi unggulan tanaman pangan. Setiap komoditi yang dikembangkan dengan organik dan penerapan teknologi pertanian tersebut, akan dijelaskan secara detial. Mulai dari pembenihan hingga panen oleh petani yang telah ditunjukkan pada demplot.
“Akan banyak komoditi yang ditanam di lahan seluas 3 hektare ini. Serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk menjadi agrowisata berkelanjutan,” jelasnya.
Selain kawasan demplot pertanian di Labanan, kini juga telah dibangun destinasi wisata buah labanan (WBL) yang akan segera dibuka untuk umum. Pengelola tempat rekreasi keluarga di kebun buah ini akan melengkapi fasilitas bagi peserta Peda KTNA X selama mengikuti rangkaian kegiatan di Labanan Jaya dan Labanan Makmur. (hms4/har)