TANJUNG REDEB – Cabang olahraga Wushu batal menurunkan atletnya di ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Wushu tingkat Provinsi Kaltim yang digelar 9-12 April 2019 lalu di Samarinda. Itu karena faktor minimnya anggaran pengurus tersebut.
Hal itu diutarakan Sekretaris Wushu Indonesia (WI) Berau, Wahab kepada media ini, kemarin (19/4). Ia mengaku menyayangkan anak didiknya tidak bisa berpartisipasi pada ajang yang menjadi tolok ukur menuju PON yang bakal dihelat pada Juni mendatang di Bangka Belitung. “Tidak ada anggaran, atlet Berau tidak ikut,” ujarnya.
Kekecewaannya bertambah saat atletnya juga tidak mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Kaltim 2019 yang digelar di GOR II Kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda pada 9 hingga 12 April lalu.
“Kejurprov Pra junior, junior dan senior ini sekaligus seleksi Pra-PON. Sayang sekali atlet Berau tidak bisa terlibat,” jelasnya.
Diketahui, Kejurprov ini merupakan persiapan pertama sebelum menghadapi Pra-PON 2019. Para atlet terbaik Berau pun secara tidak langsung terancam tak bisa mengikuti seleksi kedua yang akan digelar dalam waktu dekat. Yang disebut merupakan pemantapan terakhir yang nantinya memunculkan atlet terbaik
“Jadi ajang Kejurprov ini bentuk seleksi ke Pra-PON. Sebagai ajang penyaringan. Jadi tidak menjamin atlet peraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VI-2018 lalu bisa lolos,” terangnya.
Karena itu, ia berharap pada event-event yang akan datang pihaknya bisa ambil bagian. Agar bisa menyumbangkan prestasi untuk Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau-.
“Semoga hal ini tidak terjadi lagi, karena dampaknya terhadap atlet kita. Kami pengurus juga akan berupaya agar atlet bisa menyalurkan apa yang telah dilakukan selama ini,” pungkasnya.(mar/asa)