TANJUNG REDEB – Dua hari di bulan Ramadan, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau Wiyati akui kenaikan sejumlah bahan sembako hingga daging ayam cukup tinggi.
Kenaikan yang paling tinggi disebutnya terjadi pada harga daging ayam di mana sebelumnya hanya Rp 28 ribu per kilogramnya, kini mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Hal itu tentu akan berimbas pada daya beli, hingga menjadi keluhan masyarakat.
Namun dipastikannya, Pemerintah Kabupaten Berau tidak akan tinggal diam. Bahkan diakuinya, Dirinya bersama instansi terkait lainnya telah menggelar pertemuan dengan Bupati Berau Muharram membahas hal tersebut.
“Salah satu yang jadi perhatian kami adalah para agen barang sembako yang ada di pasar untuk tidak memanfaatkan situasi dengan memainkan harga di saat ramadan ini, agar harga tetap terkontrol. Nah nanti tim akan dalami, apakah yang bermain itu dari agennya, atau dari pedagangnya,” ungkapnya saat berada di Gedung DPRD Berau, Selasa (7/5).
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menemui sejumlah agen sembako maupun agen ayam potong, untuk meminta penjelasan penyebab kenaikan harga saat Ramadan. “Kalau agen sembako sudah kita temui dan itu tidak masalah. Hanya kita memang belum bertemu dengan agen ayam ini,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau untuk mengantisipasi ketika ada harga barang yang bergejolak, diakibatkan oleh persediaan yang kurang, sehingga masyarakat atau pedagang bisa membeli langsung di kantor Bulog.
Apalagi barang-barang yang di tawarkan oleh Bulog memiliki harga yang lebih murah dan namun tetap berkualitas. “Jadi distribusinya melalui RPK (Rumah Pangan Kitar), dan sudah ada lebih dari 30 RPK untuk di Kabupaten Berau,” bebernya.
Di samping fokus mengawasi lonjakan harga barang, pihaknya juga turut memantau sejumlah barang-barang kedaluwarsa. Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sidak bersama tim gabungan termasuk halnya Dinas Kesehatan Berau, dan aparat kepolisian yang juga berkompeten mengawasi makanan kedaluwarsa, dan makanan terlarang ke sejumlah tempat, khususnya di Pasar Sanggam.
“Dalam waktu dekat tim kita akan turun memantau terkait makanan kedaluwarsa itu, dan pasar akan kita prioritaskan,” pungkasnya. (*/sht/sam)