SAMBALIUNG – Keluhan akan kondisi badan jalan poros menuju Kampung Pegat Bukur bukanlah hal baru. Sebab jalan berdebu dalam kondisi kering, dan menjadi licin usai diguyur hujan. Hal itu diutarakan salah seorang warga Kampung Pegat Bukur, Ikhsan, kepada Berau Post, Senin (5/5).
“Tadi sempat terpeleset sih pas mau turunan, untungnya tidak apa-apa, cuma ya hati-hati saja untuk pengendara roda dua yang mau melintas di sini. Badan jalan lagi licin kalau sudah diguyur hujan,” tuturnya.
Bahkan disebutnya, tidak sedikit warga yang lebih memilih mendorong motora jika melintas di jalan tersebut. Namun diutarakannya juga, masyarakat hanya bisa pasrah atas kondisi itu.
“Soalnya mau lewat mana lagi, cuma itu akses darat yang bisa dilalui. Mau tidak mau ya lewat situ saja,” ujarnya.
Keluhan akan kondisi jalan itu juga tidak ditampik Kepala Kampung Pegat Bukur, Suhariadi Kusuma. Dikatakannya, kondisi ini sudah bisa dipastikan terjadi setiap tahun jika memasuki musim hujan. Sayangnya warga tidak memiliki jalan alternatif selain melewati jalur tersebut.
“Makanya kalau dengar warga jatuh di jalan itu sudah banyak lah, tidak terhitung lagi, kalau panas ya debunya lagi,” katanya.
Namun kini disebutnya, masyarakat Kampung Pegat Bukur mendapat angin segar setelah melihat plang rencana peningkatan jalan sepanjang 6 Kilometer tersebut.
“Saya ada lihat papan proyek, anggarannya cukup besar. Ya semoga lah peningkatan badan jalan ini sesuai dengan anggaran yang dikucurkan,” ungkapnya.
Terpisah Kepala DPUR Berau, Andi Marewangeng membenarkan kalau saat ini pihaknya tengah melakukan peningkatan badan jalan poros menuju Kampung Pegat Bukur mengggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 23.205.048.347,79 miliar.
Pengerjaan rencananya akan dilakukan selama 180 hari yang sudah dimulai sejak 8 Februari lalu “Saat ini pengerjaannya sudah memasuki 22 persen,” ungkapnya.
Andi juga optimistis kalau jalan tersebut dapat selesai sesuai dengan target yang ada, yakni di bulan Agustus nanti. “Tapi untuk pengaspalan kemungkinan tidak akan sampai 6 Km, karena anggaran yang ada sedikit. Karena anggarannya juga kami alihkan untuk memangkas gunung di sana. Karena jika dibiarkan akan membahayakan bagi pengguna jalan kedepannya,” pungkasnya. (*/yat/sam)