Wujudkan Gerakan Keamanan Pangan di Desa

- Rabu, 15 Mei 2019 | 17:02 WIB

TANJUNG REDEB – Balai Besar POM Samarinda, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan menggelar advokasi kelembagaan desa, di Kantor Bupati Berau, Selasa (14/5). Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam mewujudkan gerakan keamanan pangan di desa.

Ketua Panitia Kegiatan sekaligus Kepala BPOM Samarinda, Abdul Haris Rauf menyampaikan kalau pembangunan keamanan pangan ini dimulai dari tingkat individu, keluarga termasuk pedesaan. Hal ini pun merupakan salah satu upaya dalam rangka mewujudkan program nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.

Dalam mewujudkan gerakan ini, diperlukan peran aktif dari fasilitator serta kerja sama seluruh pihak terkait, dalam menjaga keamanan pangan. Melalui kegiatan advokasi, diharapkan dapat mewujudkan kemandirian masyarakat desa sekaligus menjaga keamanan pangan.

“Kita harap juga masyarakat mendapatkan informasi yang jelas mengenai pangan yang berbahaya. Sehingga keamanan pangan ini dapat dijaga dan diwujudkan oleh masyarakat desa,” jelas Abdul Haris.

Sementara Bupati Berau, Muharram menegaskan bahwa, pangan yang beredar dan dikonsumsi saat ini sangat jauh berbeda dengan pangan zaman dulu.

Di mana masyarakat hanya mengonsumsi pangan olahan lokal yang berbahan dasar alami saja. Sementara kini banyak pangan olahan yang memiliki kandungan berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

“Saya rasa tepat apa yang telah dilakukan ini. Jadi masyarakat lebih tahu dan jelas mana saja pangan yang layak dikonsumsi dan tidak bermanfaat bagi tubuh,” tegasnya.

Muharram juga mengharapkan agar advokasi ini tidak hanya berhenti sampai kegiatan itu saja. Tapi terus digalakan, hingga akhirnya masyarakat dapat memahami dengan pasti mengenai pangan yang berbahaya dan tidak.

Dalam mewujudkan target tersebut, BPOM pun diarahkan agar turun langsung ke masyarakat desa. Dan memberikan pemahaman langsung mengenai gerakan keamanan pangan.

“Target dari gerakan kita ini adalah masyarakat paham mana saja pangan yang berbahaya. Ini merupakan substansi yang harus kita pegang untuk diwujudkan. Sehingga tidak hanya sekadar sosialisasi, tapi ada target nyata yang kita capai. Dengan kata lain gerakan ini dibilang sukses,” pungkasnya. (hms5/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB

Perjuangkan Bankeu untuk Kota Minyak

Kamis, 25 April 2024 | 11:38 WIB

Ingatkan Warga Jaga Kondusifitas Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:37 WIB

DPRD Tagih Proses Pengamanan Aset

Kamis, 25 April 2024 | 11:34 WIB

Komisi II Soroti Aset Pemkot dengan Status BOT

Kamis, 25 April 2024 | 11:32 WIB

Piutang PBB Capai Rp 321 Miliar

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB

Daftar Tunggu SR Meningkat, Total 13 Ribu

Kamis, 25 April 2024 | 11:26 WIB

Pantau Layanan Air Bersih, Komisi II Kunjungi PTMB

Kamis, 25 April 2024 | 11:25 WIB

Bantuan Hukum Bagi Warga, Biaya dari APBD

Kamis, 25 April 2024 | 11:19 WIB

Marak Kebakaran, Segera Bentuk OPD Pemadam

Kamis, 25 April 2024 | 11:17 WIB

Anak Belum Berkeadilan, Rampungkan Raperda KLA

Kamis, 25 April 2024 | 11:10 WIB
X