Isyarat Jempol Diana

- Jumat, 17 Mei 2019 | 14:23 WIB

BUKAN hanya beban puncak pemakaian listrik maupun air bersih yang meningkat di bulan puasa. Tapi, produksi sampah juga cenderung meningkat. Walau meningkat, frekuensi kesibukan petugas tak ada yang berubah drastis. Semua berlangsung seperti biasa.

Kesekian kalinya saya mengunjungi tempat wisata TPA di Bujangga. Saya lebih suka menyebut sebagai lokasi wisata, sebab memang tempat pembuangan sampah, tapi kawasan yang bersih dan kini aromanya tidak menusuk hidung. Saya tidak lupa jumpa dengan Daeng Nai, komandan di TPA itu.

Kali ini saya ingin melihat bagaimana kesibukan, ketika kendaraan datang membawa sampah dan kembali dengan jalur yang sama. Mengapa? Saat masuk kawasan, kendaraan yang masih penuh dengan sampah harus melewati jembatan timbang. Hitungannya ini masih berat kotor. Kembali saat kosong, ditimbang lagi untuk mendapatkan jumlah bersihnya.

Ada pos timbang, yang berjendela kecil. Saya tidak melihat petugas. Kayaknya diperuntukkan, komunikasi dari kendaraan. Saya hanya melihat ujung jilbabnya. Warna kuning. Ketika saya masuk dari pintu samping, sedikit terkejut. Ada gadis manis yang sibuk mencatat berat sampah yang masuk. Semua serba digital.

Namanya Diana. Siang itu ia tampil modis. Jilbab dan celana panjang, dengan warna selaras. Sementara bajunya yang ia kenakan, berwarna gelap. Kata teman yang menemani ke lokasi, petugasnya cantik pak ya. Teman saya juga menyampaikan ungkapan salutnya, bekerja di tempat yang tiap hari berkutat dengan sampah. Cukup lama juga Diana bekerja di bagian kebersihan. Pengakuannya sudah 9 tahun.

Itu sekadar pengantar, agar Diana bisa memberikan penjelasan dan data yang akurat. Saya hanya menanyakan, berapa banyak sampah yang masuk, khusus di bulan puasa. Ia tidak menjawab, karena memang belum waktunya dijumlah. Ia shift pertama, pukul 14.00 Wita, ada pergantian shift.  Petugas inilah yang akan menjumlah.

Kebetulan yang dapat tugas shift kedua, saya kenal. Dia mahasiswa STIEM, bahkan terakhir dapat tugas selaku ketua BEM. Saya juga sudah komunikasi, dan siap memberikan data jumlah sampah setiap harinya di bulan puasa. Saya senang, bisa dapat data yang lengkap.  Agar informasi saya juga lengkap pada pembaca harian pagi Berau Post.

Diana sempat memberikan saya print out laporan penimbangan harian, untuk tanggal 14 Mei 2019. Memang belum dijumlah. Saya hanya melihat format laporannya. Memang detail. Mulai dari nomor kendaraan, nama barang yang dibawa, lalu nama costumer suplier, berat dan jam pada timbangan pertama, disusul timbangan ke dua dan ditemukanlah berat bersih sampah yang diangkut.

Kalau dulu, kan sampah yang datang lalu dibakar. Sehingga tidak terlihat tumpukannya.  Pola dibakar sudah lama ditinggalkan, berganti pola baru yang diratakan lalu ditutup dengan tanah. Tak ada bau yang menyengat.  Apalagi ada armada “pasukan putih” alias bangau yang ikut membantu, khusus menyantap lalat dan sampah basah rumah tangga.

Dalam print out itu, hitungannya seperti ini.  Kendaraan KT 8112 G asal sampah dari Pasar Sanggam Adji Dilayas. Timbangan pertama didapatkan seberat 6.080 kilogram. Lalu timbangan kedua mobil sudah dalam keadaan kosong didapatkan berat 3.880 kilogram. Jadi, sampah pada tanggal 14 Mei dari Pasar Sanggam Adji Dilayas pukul 08.36 Wita,  sebanyak 2.200 kilogram.

Saya dapat gambaran bahwa selama bulan puasa ini, jumlah sampah yang diangkut ke TPA setiap harinya sekitar 45 ribu kilogram atau 45 ton.

Proses penimbangan tidak lama, hanya sekitar 5 menit. Dalam ruangan kecil itu juga secara otomatis tercatat berat. Tinggal di-save. Pengemudi truk sampah atau motor memfokuskan pandangannya pada jendela kecil, di ruang pencatatan. Tak ada komunikasi suara.

Bagaimana bila proses semua selesai? Diana memberikan isyarat dengan menaikkan jempol. Wajah Diana memang tak terlihat, jempol itu jadi tanda selesai dicatat dan kendaraan bisa berlalu. Isyarat jempol Diana terlihat jelas dari balik jendela. Lentik lagi.

Alhamdulillah, kemarin (16/5) sore, saya dapat kiriman paket buka puasa dari teman saya Pak Aquirianto, pemilik rumah makan Sari Ponti. Menunya lengkap, ada ikan kakap asam manis, ada ayam goreng mentega, ada sayur asparagus, serta sebotol kecil air putih berisi irisan sarang burung walet. Selamat menunaikan ibadah puasa. (*/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X