“Sudah semingguan ini banyak nelayan luar datang ngebom. Lokasinya di perairan Pulau Bilang-Bilangan dan Mataha,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (15/5).
Diharapkannya, seluruh pihak terkait bisa tegas dan tidak pandang bulu. “Kalau mau menerapkan larangan menangkap ikan dengan alat yang tak ramah lingkungan, harus tegas. Semua harus berani ditindak, adil, karena kami nelayan lokal ini yang dirugikan,” tegasnya.
Saat ini, hasil tangkapannya hanya tak pernah cukup sampai 1 ton setiap turun melaut. Padahal biasanya, dirinya bersama nelayan lainnya bisa membawa pulang ikan hingga 3 ton dalam sekali melaut.
“Kami sangat dirugikan,” ucapnya.
Dikonfirmasi, Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Dinas Perikanan Berau Berau, Yunda Zuliarsih menuturkan, pihaknya sudah menerima keluhan nelayan tersebut. Keluhan tersebut juga sudah diteruskan pihaknya ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltim dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tarakan, agar segera ditindaklanjuti.
“Kami juga telah meminta teman-teman NGO dalam hal ini Biota Laut Berau untuk berperan aktif melakukan pengawasan dengan melibatkan aparat keamanan,” katanya.