Didukung Orangtua, Bisa Belajar Ilmu Agama

- Sabtu, 18 Mei 2019 | 13:59 WIB

Ingin lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, salah satu alasan Ariyanto bergabung dalam kepengurusan remaja masjid. Meski harus membagi waktu dengan kegiatan sekolah, namun remaja 16 tahun ini mengaku senang dengan kegiatan yang ia jalani saat ini.

ARI PUTRA, Tanjung Redeb

SALAT Asar baru saja selesai. Satu persatu jamaah yang menunaikan salat berjamaah di Masjid An-Nur, di Jalan Jenderal Sudirman, Tanjung Redeb, kemarin (17/5), bergegas keluar masjid. Ada yang langsung pulang. Ada pula yang terlebih dahulu mencari takjil untuk buka puasa.

Namuan tidak halnya bagi Ariyanto. Remaja yang duduk di bangku kelas dua SMA ini bersama rekan-rekannya masih tetap bertahan di masjid berlantai tiga itu. Setelah Salat Asar, tampak mereka merapikan perlengkapan masjid. Ada juga yang menyiapkan menu takjil untuk buka puasa bersama di masjid.

Riyan, begitu ia kerap disapa, mengaku sudah setahun terakhir ini menjadi bagian Ikatan Remaja Masjid (IRMA) di Masjid An-Nur. Ia bergabung dalam kepengurusan remaja Masjid An-Nur setelah pindah tempat tinggal di Jalan Jenderal Sudirman. Sebelumnya Riyan tinggal di daerah Kelurahan Karang Mulyo.

“Setelah pindah tempat tinggal, langsung jadi bagian dari remaja Masjid An-Nur. Sudah hampir setahun,” katanya, saat berbincang-bincang dengan awak Berau Post, Jumat (17/5).

Salah satu alasan di balik keputusan Riyan bergabung di kepengurusan remaja masjid adalah ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, selama ini ia merasa sudah terlalu bebas dan jarang menunaikan kewajibannya, seperti salat.

Meskipun pada awal saat menjadi pengurus remaja masjid, dirinya sempat merasakan kesulitan untuk beradaptasi. Karena selama ini yang ia lakukan hanya sekolah. Dan sepulang sekolah, kegiatannya lanjut bermain.

“Karena belum terbiasa, jadi awalnya agak susah. Dan itu hampir dua bulan saya mencoba membiasakan diri dengan kegiatan yang ada di masjid,” terangnya.

Biasanya, kegiatannya sebagai remaja masjid tak terlepas dari bersih-bersih masjid. Ia juga dipilih sebagai salah satu muazin di Masjid An-Nur. Namun, beda saat di Bulan Suci Ramadan saat ini. Kegiatan yang harus dilakukannya bersama delapan remaja masjid lainnya bertambah menyiapkan takjil untuk buka puasa bersama di masjid.

Tak hanya itu, Riyan menerangkan ia bersama teman-temannya juga harus bergantian menjaga kendaraan di lokasi parkir masjid. Itu semua dilakukan demi kenyamanan jamaah saat memarkir kendaraan. “Supaya tidak ada yang hilang. Seperti helm dan kendaraan,” tuturnya.

Dengan kegiatannya yang banyak ia habiskan di masjid, anak pertama dari tiga bersaudara ini mengungkapkan tak sekalipun merasakan yang namanya minder. Apalagi kedua orangtuanya juga menyetujui dan senang dengan apa yang dilakukannya saat ini.

Di sisi lain ia juga merasa lebih baik menghabiskan waktu di dalam masjid dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain itu bisa belajar dan mendapatkan berbagai ilmu agama. Dibandingkan hanya bermain-main di luar yang lebih banyak berkonotasi negatif.

“Sempat merasa jenuh juga dengan kegiatan sekarang, karena kerjanya cuman itu-itu saja. Tapi kalau sudah ada timbul rasa jenuh, biasanya saya langsung mengajak teman-teman bercanda-canda, supaya tidak bosan,” kata Riyan.(har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X