Lebih Ganas, tapi Cacar Monyet Bisa Dicegah

- Minggu, 19 Mei 2019 | 13:06 WIB

TANJUNG REDEB – Singapura dan Batam sudah terinfeksi virus cacar monyet. Kaltim pun ikut waspada, mengingat ada rute penerbangan langsung tujuan Negeri Singa dari Balikpapan, yang bisa saja membawa virus Monkeypox. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Totoh Hermanto pun meminta masyarakat Berau tetap waspada. Walau mengimbau agar tidak khawatir terlalu mengenai penyebaran virus cacar monyet. “Jadi virus itu berasal dari monyet lalu ditularkan ke manusia. Asal mulanya virus itu terjadi di Afrika dan terbawa hingga ke Singapura oleh seseorang,” katanya saat diwawancara Berau Post.

Dijelaskannya, seseorang yang terkena cacar monyet memiliki beberapa gejala, seperti demam, sakit kepala hingga nyeri otot. Penularannya melalui kontak fisik langsung dengan penderita atau melalui cairan liur penderita. 

Hingga saat ini, disebutnya, Kementerian Kesehatan juga belum mengeluarkan edaran perihal cacar monyet yang terjadi di Singapura. 

Meskipun begitu, Totoh tetap mengingatkan masyarakat agar tetap mengantisipasi dengan cara meningkatkan status kesehatan tubuh masing-masing. Dengan memberikan asupan makanan yang bergizi, dan segera memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala-gejala cacar monyet. 

“Cacar monyet ini lebih berbahaya dibandingkan cacar pada umumnya. Bisa lebih fatal apabila tidak segera ditangani apabila terkena. Makanya untuk mengantisipasinya hendaknya mengonsumsi asupan gizi berlebih,” imbuhnya. 

Dikutip di Jawa Pos, Singapura sedang waspada virus cacar monyet atau Monkeypox. Proteksi itu diberlakukan menyusul ada seorang warga negara Nigeria terbukti positif terjangkit cacar monyet ketika tiba di Singapura. Hal itu juga menimbulkan kekhawatiran dari dalam negeri. Pasalnya masyarakat Indonesia juga sering bolak-balik ke Singapura.

Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Anung Sugihantono menyatakan, Monkeypox dapat dicegah. Asalkan masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya cuci tangan dengan sabun, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata, dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Kemudian menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar. (arp/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X