TANJUNG REDEB – Harga tiket pesawat yang dianggap masih cukup tinggi, dinilai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau Abdurrahman, akan mempengaruhi aktivitas mudik lebaran tahun ini. Khususnya bagi masyarakat yang ingin pulang kampung menggunakan angkutan pesawat.
Menurut Abdurrahman, penerapan tarif batas atas dan tarif batas bawah penerbangan, tidak berdampak signifikan untuk menurunkan harga tiket pesawat. Malah cenderung menghilangkan tiket-tiket murah dari maskapai penerbangan.
“Saya perhatikan, banyak masyarakat yang tadinya mau mudik atau berlibur ke luar daerah, harus menahan diri karena harga tiket mahal. Kecuali yang sudah antisipasi membeli tiket jauh-jauh hari,” ungkapnya kepada Berau Post.
Pantauan Berau Post dari situs penjualan tiket pesawat onlien, harga tiket pesawat rute Berau-Balikpapan pada 29 Mei hingga 6 Juni nanti, dijual antara Rp 857.000 hingga Rp 1.276.000.
“Itu baru ke Balikpapan. Belum masyarakat yang ingin mudik ke Sulawesi atau Jawa, pasti lebih tinggi lagi,” ujar Abdurrahman.
Sebagai alternatif, masyarakat dapat menggunakan angkutan darat. Bagi masyarakat yang ingin mudik ke wilayah Kaltara atau ke ibu kota Samarinda.
“Kalau darat ada taksi travel, dan empat unit bus yang siap melayani penumpang. Yakni dua unit melayani penumpang dari Berau-Samarinda, dan dua unit yang melayani Berau-Bulungan. Tentunya dengan harga yang jauh lebih murah dari tiket pesawat terbang,” katanya.
Puncak arus mudik sendiri, lanjut dia, diprediksi terjadi pada H-3 Idulfitri. Sementara untuk arus balik, diprediksi terjadi sejak H+3 hingga H+10 Idulfitri. (*/sht/udi)