TALISAYAN – Berkunjung ke sejumlah kampung di kawasan pesisir selatan Berau, Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Pariwisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Risma Rosehan sebut hutan mangrove di Kampung Dumaring punya potensi besar.
Selain menyajikan pemandangan hutan mangrove yang masih asri, keberadaan kera ekor panjang juga diyakini dapat menjadi daya tarik hingga mampu menjadikannya sebagai salah satu wisata unggulan lain wilayah pesisir selatan maupun Kabupaten Berau.
Apalagi, lokasinya yang hanya berjarak 300 meter dari jalan poros, membuat objek wisata itu mendapat poin lebih. Sayang, dari kunjungannya beberapa hari lalu menurutnya masih ada beberapa hal yang seharusnya dapat dikembangkan pemerintah kampung agar objek wisata tersebut bisa menjadi menarik banyak wisatawan.
"Untuk menambah nilai estetika juga perlu adanya penambahan sejumlah fasilitas untuk menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke objek wisata ini. Tentunya fasilitas yang disediakan juga tetap mengedepankan pelestarian hutan mangrove itu sendiri," terangnya diwawancara kemarin (20/5).
Namun disebutkannya juga, sejumlah fasilitas yang tersedia seperti halnya jalur pejalan kaki sepanjang 200 meter yang dibangun menggunakan Alokasi Dana Kampung (ADK) dinilainya sudah cukup baik.
Dirinya juga mengapresiasi langkah pemerintah kampung yang melakukan pengembangan objek wisata tersebut dengan turut menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang kini sudah membantu melakukan pemetaan kawasan hutan mangrove dengan luasan 5 hektare itu. (*/sht/sam)