TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bekerja cepat dan keras menyelesaikan beberapa persoalan dasar yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah. Satu per satu persoalan, seperti air, listrik dan jalan ditangani untuk bisa dinikmati masyarakat. Terbaru pemkab berencana memenuhi jaringan internet di kampung-kampung yang masuk dalam areal blank spot.
Dalam menjalankan program ini, Pemerintah Kabupaten Berau menggandeng pihak swasta, PT Pasifik Satelit Nusantara dalam memenuhi kebutuhan jaringan internet ini. Sebelum menjalankan kerja sama, Diskominfo pun melakukan fasilitasi dalam sosialisasi pemanfaatan jaringan internet di wilayah blank spot.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Berau, Susila Harjaka menyampaikan, saat ini masih banyak kampung-kampung yang belum dapat menikmati jaringan internet dengan maksimal. Di tengah kemajuan zaman saat ini, tentu hal ini merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan. Mengingat berbagai pelaporan saat ini sudah dilakukan dengan sistem online.
“Dalam memenuhi ini, kita pun menggandeng pihak swasta sehingga dapat diselesaikan secepatnya,” kata Susila Harjaka.
Sementara itu, Bupati Berau Muharram menambahkan, jaringan telekomunikasi ini merupakan salah satu dari empat kebutuhan dasar yang menjadi pekerjaam rumah pemerintah yang harus segera diselesaikan.
Empat kebutuhan ini yaitu jalan, air minum, listrik dan jaringan telekomunikasi. Satu per satu persoalan ini pun akan diselesaikan. Dan hal itu sudah mulai dijalankan. “Untuk air sudah kita programkan dengan PDAM Tirta Segah. Persolan listrik juga telah ada pertemuan dengan pihak PT PLN di Balikapapan beberapa waktu lalu. Begitu juga dengan jalan. Sekarang ini mengenai persoalan jaringan yang harus kita penuhi secepatnya,” jelas Muharram.
Dalam kerja sama pemenuhan jaringan ini, Muharram pun mendorong agar pemerintah kampung yang langsung mengelola. Melalui badan usaha milik kampung (BUMK) bekerja sama dengan PT PSN dalam pemenuhan jaringan internet ini.
“Tinggal BUMK nantinya yang mengelola. Karena ada anggaran Rp 300 juta yang dialokasikan untuk BUMK ini. Tentu jaringan yang terpenuhi ini bisa dimaksimalkan untuk menghasilkan pendapatan bagi kampung juga. Saya rasa ini kabar gembira bagi kampung dan peluang ini harus ditangkap sebagai potensi ekonomi,” pungkas Muharram. (hms5/har)