TANJUNG REDEB – Tak hanya dari petugas Dinas Perhubungan dan kepolisian, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Berau juga ikut terlibat dalam pelayanan di sejumlah posko mudik tahun 2019. Hal ini diutarakan Kepala Markas PMI Berau, Etha Setiawan.
Dikatakannya, keberadaan petugas PMI bertujuan untuk membantu kelancaran arus mudik khususnya dari sisi kesehatan maupun saat terjadi kecelakaan lalu lintas. Petugas yang diturunkan pun satu orang dokter, enam orang staf, dan 11 relawan.
“Mereka yang kami turunkan atau libatkan dalam posko mudik memiliki masing-masing kompetensi dan sangat bisa diandalkan di lapangan,” katanya kepada awak media ini.
Para petugas PMI yang diturunkan tersebut diterangkannya sudah mengikuti pelatihan pendidikan dasar PMI pola 120 jam, hingga pelatihan spesialis pertolongan pertama.
Tak hanya memiliki kemampuan, para petugas yang berada di posko juga dibekali perlengkapan pertolongan pertama sebagai penanganan korban yang mengalami kecelakaan dan memerlukan tindakan medis. “Misalnya seperti tandu, obat-obatan, alat periksa kesehatan hingga satu unit ambulans yang kami stand by-kan,” ucapnya.
Disampaikan Etha, anggota PMI dan relawan yang diperbantukan di posko mudik tersebut hingga 4 Juni dan akan siaga hingga satu pekan setelah lebaran. Dirinya juga turut menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen dalam menjalankan tugas utamanya untuk melayani kebutuhan darah.
Pasalnya, hingga saat ini dirinya mengungkapkan stok darah di PMI sementara cukup untuk kebutuhan saat lebaran dan sesudahnya. “Kecuali ada permintaan darah segar baru kami akan berupaya mencarikan. Karena itu kami meminta masyarakat yang mau donor darah bisa langsung ke PMI apabila ingin melakukan donor darah setelah berbuka puasa atau malam harinya,” imbaunya. (arp/sam)