Dinilai Tak Beres Kelola Dermaga

- Rabu, 12 Juni 2019 | 15:37 WIB

TANJUNG BATU – Salah seorang wisatawan lokal yang mengaku bernama Ramli mengeluhkan biaya atau tariff retribusi yang diterapkan PT Pelindo IV di Dermaga Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, yang dinilainya terlalu mahal.

Untuk kendaraan roda empat saja, jika diparkir bermalam di kawasan dermaga tersebut dikenakan Rp 50 ribu per malam. (selengkapnya lihat infografis)

Selain mengeluhkan besarnya biaya retribusi masuk dermaga per orang. Ia juga mengeluhkan dermaga peninggalan pekan olahraga nasional (PON) 2008 Kaltim tersebut terlihat kotor. “Dari sisi luar tampak jorok. Begitupun ketika masuk toilet dermaga, tampak sampah berserakan. Air kran tak mengalir. Pokoknya paling jorok deh,” kesal Ramli.

Menanggapi keluhan wisatawan tersebut, Jufri salah seorang warga mengatakan bahwa pengelolaan dermaga tersebut dikerjasamakan Pemkab Berau dengan PT Pelindo. Sehingga pengelolaannya dilakukan secara penuh oleh PT Pelindo IV Tanjung Redeb. Hasil dari pengelolaan dermaga wisata tersebut dibagi dua dengan pemkab Berau. “60 persen untuk pemda dan 40 ,persen untuk Pelindo,” jelas Jufri.

Hanya saja, Jufri juga menyayangkan pihak Pelindo yang terkesan hanya menikmati hasil saja, tetapi enggan melakukan perawatan seperti ada beberapa dermaga terapung (pelampung) yang bocor atau sudah rusak tapi taka ada pergantian atau perbaikan. “Jadi terkesan Pelindo hanya ikut ,menikmati hasil dermaga saja. Mereka tidak melakukan pembersihan setiap saat. Terlebih perawatan dermaga. Dibiarkan begitu saja. Hasilnya mereka nikmati,” bebernya.

Karena itu, Jufri meminta Pemkab Berau dalam hal ini Bupati Berau untuk meninjau kembali kerja sama dengan PT Pelindo tersebut. “Saya rasa lebih bagus Bupati menghentikan kerja sama dengan Pelindo ini. Pengelolaan dermaga akan jauh lebih baik dan asri ketika dikelola sendiri oleh Pemkab Berau ata diserahkan ke pihak kecamatan setempat. Jadi hasilnya 100 persen masuk untuk kas daerah. Tidak lagi harus berbagi hasil dengan Pelindo,” tegas jufri.

“Dulu, beberapa tahun silam. Pemkab memang bersedia bekerjasama dengan Pelindo untuk pengelolaan dermaga ini, sebab Pelindo janji akan memasukkan kapal Pelni ke Tanjung Batu. Tapi buktinya sampai sekarang kapal Pelni juga tidak masuk koq. Jadi saran saya lebih bagus kerja sama ini diputus mulai sekarang,” sambungnya.

Camat Pulau Derawan, Kudarat saat dimintai komentarnya kemarin (11/6), juga sangat menyayangkan kondisi Dermaga Tanjung Batu yang sampai saat ini tampak kurang terawat. Bahkan, dermaga apung tempat wisatawan menaiki speedboat banyak yang mengalami kerusakan dan taka da perawatan.”Padahal itu bahaya lho. Kalau dermaga apungnya rusak, nyawa wisatawan taruhannya,” tegas Kudarat.

Dikatakannya, sejak pekan lalu hingga saat ini (kemarin,red.) kunjungan wisatawan ke Pulau Derawan melalui Dermaga Tanjung Batu mengalami kenaikan cukup tinggi. Namun sayangnya, keadaan ini menurutnya tak membuat PT Pelindo IV Tanjung Redeb sebagai pengelola dermaga melakukan perbaikan dermaga apung.

“Musim liburan kali ini cukup padat, cuman yang kami sayangkan kami melihat dermaga apungnya tidak ada upaya perbaikan. Sementara sudah banyak bagian (dermaga apung,red.) yang tidak layak digunakan,” katanya kepada Berau Post, Selasa (11/6).

Menurutnya, selama ini pula pihak pengelola dermaga tidak ada sama sekali perhatiannya terhadap Dermaga Tanjung Batu ini. Padahal, sebagai gerbang wisata, sudah seharusnya dermaga tersebut ditata dengan lebih baik.

Bahkan masyarakat Tanjung Batu disebutnya menganggap Pelindo IV Tanjung Redeb hanya ingin mencari keuntungan tanpa mau mengeluarkan biaya perawatan. “Kami menginginkan Pelindo sebagai pengelola yang dipercaya pemerintah penya kepedulian terhadap dermaga apung itu,” ucapnya.

“Setidaknya ada pengecatanlah, ini tidak ada sama sekali dan itu yang sangat disayangkan. Makanya jangan heran kalau ada wisatawan mengatakan dermaga ini jorok dan kotor,” sambungnya.

Kudarat juga mengaku mendapat informasi bahwa pihak Pelindo hanya mencetak sekitar 2.000 lembar pas masuk. Sehingga saat terjadi lonjakan kunjungan wisatawan, banyak yang tidak ditarik retribusinya. “Tolonglah supaya ada keseriusan dari Pelindo ini,” keluhnya.

Sementara itu, Manajer Operasional dan Teknik PT Pelindo IV Tanjung Redeb, Rudi Hartono yang ditemui awak media ini di ruang kerjanya mengakui pihaknya belum melakukan perbaikan terhadap dermaga apung di Dermaga Tanjung Batu.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X