Bupati Minta Warga Bersurat

- Kamis, 13 Juni 2019 | 15:07 WIB

TANJUNG REDEB – Dinilai tarif retribusi  terlalu mahal dan dianggap enggan melakukan perawatan dermaga, masyarakat Tanjung Batu mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menghentikan kerja sama dengan PT Pelindo dalam mengelola Dermaga Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan.   

Menyikapi hal itu, Bupati Berau Muharram kemarin (12/6) mengatakan itu adalah bentuk aspirasi masyarakat. Dan aspirasi dari masyarakat setempat itu sangat perlu didengarkan. Sehingga ia pun menyarankan warga yang menginginkan kerja sama itu dihentikan agar bersurat ke bupati dengan pertimbangan yang kuat dan aspirasi-aspirasinya disampaikan secara tertulis.

Hal itu sebagai dasar bagi Pemkab Berau untuk merespon aspirasi dari masyarakat nantinya. “Kita akan coba rundingkan. Akan duduk bersama membahas aspirasi masyarakat tersebut serta meninjau dari sisi mana yang dinilai memberatkan masyarakat dan wisatawan,” ujarnya.

“Tanggapan saya adalah silakan masyarakat bersurat kami. Sebagai dasar bagi kami untuk mengundang rapat bagi stakeholder yang terlibat dalam masalah ini,” sambung Muharram yang dikonfirmasi wartawan usai menghadiri halalbihalal dengan ASN yang digelar di kediaman Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, kemarin.

Menurutnya, yang namanya bagian dari sebuah pelayanan itu memang harus ada kompensasinya. Mengenai hal ini,  tentu bisa menjadi masukan berharga bagi pihaknya sebagai pemerintah daerah. “Baru kali ini saya mendengar terkait keluhan yang menilai mahalnya tarif tersebut. Sebelumnya belum pernah ada,” tegasnya.

Saat disinggung terkait tarif bermalam kendaraan roda empat yang juga dinilai cukup mahal oleh masyarakat. Menurut Bupati, itu menjadi urusan Pelindo secara teknis. Karena hal itu bagian dari service dalam melakukan penjagaan kendaraan tersebut. “Kalau mau gratis,  pertanyaannya siapa nanti yang mau bertanggungjawab jika terjadi  kehilangan dan perusakan mobil kendaraan di sana, secara otomatis tentu ada biayanya,” jelasnya.

“Terkait MoU, karena sudah ditandatangani kedua pihak tentu  bukan serta merta bisa kita batalkan begitu saja. Tetapi paling tidak tarif tersebut yang bisa kita tinjau ulang nantinya,” tambahnya.

Diberitakan sebelumya, salah seorang wisatawan lokal yang mengaku bernama Ramli mengeluhkan biaya atau tarif retribusi yang diterapkan PT Pelindo IV di Dermaga Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan yang dinilainya terlalu mahal.

Untuk kendaraan roda empat saja, jika diparkir bermalam di kawasan dermaga tersebut dikenakan Rp 50 ribu per malam.

Selain mengeluhkan besarnya biaya retribusi masuk dermaga per orang. Ia juga mengeluhkan dermaga peninggalan pekan olahraga nasional (PON) 2008 Kaltim tersebut terlihat kotor. “Dari sisi luar tampak jorok. Begitupun ketika masuk toilet dermaga, tampak sampah berserakan. Air kran tak mengalir. Pokoknya paling jorok deh,” kesal Ramli.

Menanggapi keluhan wisatawan tersebut, Jufri salah seorang warga mengatakan bahwa pengelolaan dermaga tersebut dikerjasamakan Pemkab Berau dengan PT Pelindo. Sehingga pengelolaannya dilakukan secara penuh oleh PT Pelindo IV Tanjung Redeb. Hasil dari pengelolaan dermaga wisata tersebut dibagi dua dengan pemkab Berau. “60 persen untuk pemda dan 40 ,persen untuk Pelindo,” jelas Jufri.

Hanya saja, Jufri juga menyayangkan pihak Pelindo yang terkesan hanya menikmati hasil saja, tetapi enggan melakukan perawatan seperti ada beberapa dermaga terapung (pelampung) yang bocor atau sudah rusak tapi taka ada pergantian atau perbaikan. “Jadi terkesan Pelindo hanya ikut ,menikmati hasil dermaga saja. Mereka tidak melakukan pembersihan setiap saat. Terlebih perawatan dermaga. Dibiarkan begitu saja. Hasilnya mereka nikmati,” bebernya.

Karena itu, Jufri meminta Pemkab Berau dalam hal ini Bupati Berau untuk meninjau kembali kerja sama dengan PT Pelindo tersebut. “Saya rasa lebih bagus Bupati menghentikan kerja sama dengan Pelindo ini. Pengelolaan dermaga akan jauh lebih baik dan asri ketika dikelola sendiri oleh Pemkab Berau ata diserahkan ke pihak kecamatan setempat. Jadi hasilnya 100 persen masuk untuk kas daerah. Tidak lagi harus berbagi hasil dengan Pelindo,” tegas jufri.

“Dulu, beberapa tahun silam. Pemkab memang bersedia bekerjasama dengan Pelindo untuk pengelolaan dermaga ini, sebab Pelindo janji akan memasukkan kapal Pelni ke Tanjung Batu. Tapi buktinya sampai sekarang kapal Pelni juga tidak masuk koq. Jadi saran saya lebih bagus kerja sama ini diputus mulai sekarang,” sambungnya.

Camat Pulau Derawan, Kudarat saat dimintai komentarnya kemarin (11/6), juga sangat menyayangkan kondisi Dermaga Tanjung Batu yang sampai saat ini tampak kurang terawat. Bahkan, dermaga apung tempat wisatawan menaiki speedboat banyak yang mengalami kerusakan dan taka da perawatan.”Padahal itu bahaya lho. Kalau dermaga apungnya rusak, nyawa wisatawan taruhannya,” tegas Kudarat.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

APEM Dukung Penertiban, Keringanan Sudah Cukup

Sabtu, 27 April 2024 | 11:55 WIB

Warga Kuaro Terima 523 Sertifikat Program PTSL

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB
X