Peduli Kemanusiaan, PMI Gencarkan Donor Darah

- Jumat, 14 Juni 2019 | 16:27 WIB

TANJUNG REDEB – Aktivitas donor darah pada masyarakat Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau- disebut oleh pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Berau tergolong cukup tinggi. Meskipun pihaknya terus menerus menerapkan sistem jemput bola.

Ketua PMI Berau, Agus Tantomo melalui Kepala Markas PMI Berau, Etha Setiawan mengatakan masyarakat Berau untuk ruang lingkup Kaltim tergolong cukup tinggi dibandingkan daerah lainnya. Apalagi kegiatan donor darah dilakukan di sela-sela acara.

“Kalau berbicara antusias, masyarakat kita sangat antusias berdonor. Asalkan kegiatan donor darah ini dilakukan saat ada acara. Kalau menunggu orang berdonor di kantor PMI, jumlahnya sedikit saja,” katanya kepada Berau Post, Selasa (11/6).

Kegiatan jemput bola atau donor darah mobile ini sudah menjadi program PMI Berau dan telah dimulai sejak Juni 2019. Etha menyebut, untuk sekali kegiatan, pihaknya berhasil mendapatkan 30 sampai 40 kantong darah.

Sasaran yang biasanya menjadi lokasi pihaknya melakukan donor darah antara lain, kantor instansi pemerintah, lembaga swasta, perusahaan, rumah ibadah, hingga di tempat-tempat umum lainnya. “Seperti baru-baru ini kami adakan di Masjid Agung. Lalu hari ini (kemarin,red) diadakan di Markas Armed Labanan, dan rencananya berikutnya akan diadakan di kediaman Pak Wakil Bupati,” ujarnya.

Diterangkannya, kegiatan donor darah di Markas PMI biasanya merupakan masyarakat yang secara rutin melakukan donor yang dilakukannya tiga bulan sekali.

Hal inilah yang menjadi tantangan PMI Berau selama ini. Karena apabila hanya menunggu di kantor PMI, akan sedikit kantong darah yang didapat. “Makanya kami terus berusaha meningkatkan minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Karena donor darah ini sudah kami anggap sebagai gaya hidup. Dan itu yang coba kami tanamkan di mindset masyarakat,” tuturnya.

Apalagi saat berbicara manfaat, donor darah memiliki segudang manfaat bagi tubuh pendonor. Salah satunya dapat mendeteksi penyakit yang serius di tubuh dan secara tidak langsung menunjang kesehatan pendonornya. Pasalnya, sebelum seseorang melakukan donor, harus terlebih dahulu dicek kesehatannya, baik itu tekanan darah, suhu tubuh hingga wawancara tentang kondisi kesehatan. Apabila dianggap layak, maka bisa dilakukan donor.

“Jadi tidak hanya amal ibadah saja yang kita dapatkan, tapi untuk kesehatan juga sangat besar manfaatnya bagi tubuh si pendonor,” jelas Etha. (arp/asa)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X