Mendesak..!! Segera Operasikan IPA Biatan

- Minggu, 30 Juni 2019 | 00:39 WIB

PEMENUHAN kebutuhan air bersih di Kampung Tabalar Muara dan Biatan Lempake, oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah, akan mengatasi masalah ketergantungan warga pada sungai.

Karena selain bertaruh nyawa, sungai tempat warga mengambil air dan beraktivitas adalah habitat buaya. Selain itu, penggunaan air bersih dari PDAM tentu jauh lebih sehat dibanding air sungai.

Diakui Direktur PDAM Tirta Segah Saipul Rahman, upaya untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah perkampungan, sudah dilakukan Pemkab Berau. Namun belum bisa menjangkau seluruh kampung yang ada di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

Malah, untuk wilayah Kampung Biatan Lempake, persoalannya tinggal menuntaskan proses pembangunan jaringan pipa ke rumah-rumah warga. Sebab, pemerintah sudah membangunkan IPA Biatan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Biatan, termasuk Kampung Biatan Lempake. Sementara di Kecamatan Tabalar, Pemkab Berau juga membangun IPA Semurut, namun disebut Saipul belum bisa untuk menjangkau warga di Kampung Tabalar Muara.

"Terlalu jauh (sampai ke Tabalar Muara). Harus ada instalasi khusus yang dibangun di sana," katanya kepada Berau Post kemarin (29/6).

Namun dirinya sudah memiliki agenda untuk mengunjungi wilayah Tabalar Muara. Tujuannya, untuk mencari solusi pemenuhan air bersih di kampung tersebut, jika pembangunan IPA belum dimungkinkan. "Saya sebenarnya sudah agendakan ke Tabalar Muara, tapi belum sempat," ucapnya.

Untuk wilayah Biatan Lempake, ujar dia, walau sudah memiliki IPA Biatan dengan kapasitas 10 liter per detik, operasionalnya tetap belum bisa dilakukan. Sebab IPA tersebut masih tercatat sebagai aset Pemkab Berau. “Saat ini masih proses hibah aset dari pemerintah daerah ke kami (PDAM Tirta Segah),” ungkap Saipul.

Selain persoalan hibah aset, belum tersambungnya jaringan pipa dari IPA ke rumah-rumah warga, juga menjadi masalah tersendiri bagi pihaknya.

“Pernah kami uji coba. Saat mulai dinyalakan, kami bingung kok airnya tidak mengalir ke pipa masyarakat. Setelah kami telusuri, ternyata ada jaringan pipa yang belum tersambung,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya juga menunggu kontraktor yang membangun IPA Biatan pada 2014 silam, agar menyambungkan jaringan IPA dengan jaringan pipa distribusi ke masyarakat. “Kami baru tahu kalau pipa itu sengaja belum dikoneksikan. Karena menunggu IPA dioperasikan baru disambungkan. Dari kontraktornya menargetkan akhir Juni atau awal Juli ini segera selesai,” ungkapnya.

Bila sudah tersambung, Saipul memastikan IPA Biatan bisa melayani kebutuhan air bersih warga di tiga kampung. Yakni Biatan Lempake, Manunggal Jaya, dan Biatan Baru, dengan kemampuan hingga 800 sambungan rumah (SR). “Karena masih ada prospek pengembangan mencapai lima kampung di seluruh wilayah Biatan,” terangnya.

Untuk mengoperasikan IPA Biatan, pihaknya akan menggunakan generator set (genset), sambil menunggu sambungan listrik dari PLN. Karena baru tahun ini pula, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, mengalokasikan anggaran pemasangan trafo listrik di IPA Biatan.

SUMBER PENYAKIT

Karena sumber air bersih dari PDAM belum menjangkau warga Tabalar Muara dan Biatan Lempake, maka warga setempat tetap mengandalkan sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Bukan sekadar melawan ancaman buaya di sungai, risiko penularan wabah penyakit juga sangat besar, jika menjadikan air sungai untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X