Menunggu Difungsikan

- Kamis, 4 Juli 2019 | 01:57 WIB

UPAYA memberikan pelayanan dan kenyaman bagi banyak pengguna jasa, terus dibenahi. Salah satunya, fasilitas dermaga wisata yang sudah lama dinantikan. Bangunannya masih masih menunggu rampung seluruhnya.

Hujan turun sejak pagi hingga siang hari, menjadi sedikit hambatan untuk bergerak. Maunyanya hujan lebat saja, lalu berhenti.  Yang berlangsung hanya gerimis dan langit terutup awan. Bila hujan seperti ini, cocoknya menikmati Sop Saudara.

Saya pesan ikan bakar Bandeng kesukaan saya.  Memilih bagian kepalanya. Padahal sama saja, dari bagian kepala hingga bagian ekor, sama-sama banyak tulangnya. Jadi perlu ekstra hati-hati, bila menikmati. Sedang menikmati, sepasang anak muda yang katanya suami isteri, masuk berbekal gitar, lanmgsung menyanyi. Suaranya merdu. “Asyik, Berau sudah ada pengamen juga,"kata pengunjung warung yang duduk bersebalahan dengan saya. Setelah membawakan satu lagu, sang pengamen mendatangi semua meja.

Dari warung Sop Saudara, saya bergerak menuju bekas lokasi pasar Gayyam. Ada beberapa gerobak dan perlengkapan jualan warung tenda, yang tersimpan di halaman parkir. Pemilik warung tenda ini, awalnya beroperasi di Jl SA Maulana depan Bank BNI. Karena lokasi mau dipercantik lantainya, mereka dipindahkan. Mereka belum tahu, apakah permanen di lahan parkir eks Pasar Gayyam, atau kembali lagi ke tempat awal.

Disamping lahan parkir, ada bangunan yang baru.  Kawasannya masih tertutup pagar seng. Ada tulisan besar, ‘Dilarang Masuk yang Tidak Berkepentingan’. Saya masuk saja menyelinap. Saya merasa ada kepentingan, mau melihat kondisi terkini. Bangunan yang cukup besar itu, sepertinya sudah selesai.

Menghadap sungai. Ada pagar yang dibatasi dengan kaca tebal. Lalu, beberapa tiang yang telah disiapkan beberapa saklar listrik. Ruang tengah ini, menurut saya berfungtsi sebagai ruang tunggu. Belum satupun disiapkan mebelair. Lalu ada dermaga menuju sungai yang bercat biru.

Dermaga sengaja dibuat mengikuti kondisi pasang surut sungai. Ada lantai dermaga yang dibuat, besi juga lantai dermaga apung dari bahan plastik. Secara keseluruhan memang sudah rampung, tinggal menunggu kapan diresmikan.

Menurut teman-teman, apapun kondisinya dermaga wisata di depan Perpustakaan Daerah itu, harus di fungsikan dulu. Dengan begitu, bisa menghitung daya dukung speed boat yang bisa diakomodir. Sementara jumlah speed boat lumayan banyak.  Apa bisa menampung, baik dalam kondisi akan memberangkat penumpang, maupun hanya posisi menunggu.

Persoalan lain, bahwa lokasi yang awalnya memang dermaga, sedimentasi lumpur dan tanah cukup tinggi.  Saat saya berada di lokasi, bersamaan dengan surut terendah. Ini juga jadi pertimbangan teknis. Sehingga memang harus digunakan dahulu, sambil mengevaluasi. Pergeseran sedimentasi bisa berlangsung secara alami.

Operator speed boat yang selama ini berlokasi di tepian Jl Pulau Derawan, sudah lama menunggu.  Sebab, dermaga yang digunakan, sangatlah tidak representatif untuk sebuah dermaga wisata. Kemarin, Rabu (3/7) saya melihat tiga kendaraan menurunkan wisatawan. Mereka turun dan menupang speed boat yang terparkir di samping pelabuhan.

Dibangunnya sarana dermaga, agar tak ada lagi aktifitas pengangkutan penumpang disepanjang jl Pulau Derawan maupun di Jl Ahmad Yani.  Semua terpussat di dermaga wisata Jl Milono. Ini juga membantu pihak lain, terkait dengan kewajiban pungutan.

Lalu kapan difungsikan ? Inilah yang dinantikan operator speed boat maupun agen perjalanan. Mereka inginkan sebuah tempat yang layak, baik disaat akan berangkat maupun tiba di Tanjuung Redeb. Kita menunggu saja.  Seperti menantikan, kapan hujan reda untuk bisa beraktifitas kembali. Sayapun termasuk salah seorang pengguna jasa yang tak sabar lagi menanti. Seperti menantikan, kapan hujan reda untuk bisa beraktivitas kembali.(*/asa)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X