Potensi Perikanan 104 Ribu Ton Per Tahun

- Kamis, 4 Juli 2019 | 02:13 WIB

TANJUNG REDEB - Dinas Perikanan Berau terus berupaya meningkatkan hasil produksi perikanan. Kepala Bidang Budidaya Perikanan Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih menjelaskan, untuk meningkatkan produksi perikanan, pihaknya setiap tahun telah membuat beberapa program. Masing-masing bidang memiliki program dan inovasi guna mendorong nelayan maupun pemilik usaha perikanan agar produksinya meningkat. 

Di antaranya kata Yunda, pengembangan budidaya perikanan air tawar, pembenihan, penanggulangan hama penyakit dalam bentuk finansial, dan bantuan sarana produksi perikanan kepada masyarakat. 

“Sementara untuk SDM-nya juga kita adakan pelatihan-pelatihan. Seperti tahun ini kita membawa sejumlah pembudidaya ikan ke luar daerah belajar bagaimana membudidayakan ikan dengan baik,” jelasnya, Selasa (2/6).

Menurut Yunda, potensi sumber daya ikan di Berau diperkirakan berjumlah 104.915 ton per tahun. Jumlah tersebut didominasi dari beberapa sektor. Seperti hasil tangkapan perairan laut sebesar 35.000 ton per tahun, perairan umum 8.950 ton per tahun, budidaya tambak 31.275 ton per tahun, budidaya air laut 28.620 ton per tahun, dan budidaya air tawar 1.070 ton per tahun.

“Tahun lalu secara umum tercatat baru ada sekitar 18.155 ton. Kita optimistis jumlah produksi tahun ini akan jauh lebih meningkat,” kata Yunda.

Dikatakannya, di Kabupaten Berau, sektor perikanan yang cukup potensial yakni budidaya ikan tambak. Ada beberapa kecamatan yang sudah lama mengembangkan budidaya tambak. Seperti Kampung Batumbuk dan Kampung Kasai di Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Suaran di Kecamatan Sambaliung, dan Kampung Tabalar Muara di Kecamatan Tabalar.

“Sementara untuk perikanan lautnya itu fokus di Kecamatan Maratua, Pulau Derawan, dan sejumlah kampung di wilayah Pesisir Selatan Berau,” ujarnya.

Ia mengakui, meningkatkan produksi perikanan bukan tanpa kendala. Salah satunya seperti budidaya ikan air tawar kebanyakan digeluti masyarakat hanya sebagai usaha sampingan saja. Sementara untuk budidaya tambak menurutnya terkendala dengan biaya operasional yang cukup besar. Terutama pengadaan bibit ikan. “Bibitnya juga tidak ada di sini. Terpaksa beli dari luar daerah,” katanya. (*/sht/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X