TANJUNG REDEB – Dangkalnya drainase masih menjadi permasalahan serius di wilayah Tanjung Redeb. Minim perawatan drainase membuat aliran air tidak lancar dan mudah meluap. Seperti yang kerap dirasakan warga Jalan Pulau Panjang, tepatnya di sekitar lokasi SMP 2 Berau.
Menurut salah seorang warga, Efendi, sekolah tersebut sudah menjadi langganan banjir setiap hujan dengan intensitas tinggi. Sebab kawasan tersebut cukup rendah. Ditambah kondisi drainase yang dangkal membuat air cepat meluap. Persoalan itu pun terus terjadi dan hingga saat ini belum juga bisa dituntaskan.
“Dinas Kebersihan mestinya bisa lebih memperhatikan dengan mengangkat lumpur yang mengendap di parit. Karena dangkal dan buntu, air tidak mengalir lancar dan akhirnya meluap,” katanya, kepada Berau Post, kemarin (5/7).
Sebagai warga setempat tentu bisa merasakan dampaknya secara langsung. Karena itu, ia berharap instansi terkait dapat memperhatikan kondisi ini. “Itu terjadi terus menurus. Tetapi jika parit diperhatikan, kami yakni air bisa mengalir lancar dan tidak meluap,” ujarnya.
Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan, untuk menangani lumpur dan sedimentasi merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pihaknya hanya menangani sampah permukaan.
“Memang ada wacana ingin dialihkan ke DLHK, tetapi anggarannya masih di PUPR,” katanya, kemarin.
Sementara Kepala DPUPR Berau Andi Marewangeng yang dikonfirmasi mengaku pembersihan drainase merupakan kewenangan DLHK. “Siapa tahu bisa kami koordinasikan mengenai solusinya. Tetapi InsyaAllah besok (hari ini, Red) TRC (tim reaksi cepat) kami minta ke lokasi,” katanya. (mar/har)