Karena Salah Pergaulan

- Rabu, 10 Juli 2019 | 13:53 WIB

AKSI tarian erotis yang dipertontonkan tiga penari pada acara Jambore Daerah 1X Kaltim-Kaltara, Sabtu (6/7) lalu, seperti mengulang aksi vulgar yang dipertontonkan seorang remaja putri pada bulan Ramadan lalu. Karena baik para penari maupun remaja putri tersebut, sama-sama mempertontonkan lekuk tubuhnya di depan umum, karena hanya menyisakan bra dan celana yang dikenakannya.

Mengenai dua kejadian tersebut, Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, dr Melany Widjaja berpendapat, prilaku menyimpang tersebut bisa saja bermula dari pengaruh pergaulan dan proses pencarian jati diri. Apalagi jika dalam prosesnya, para remaja tersebut akhirnya mengenal minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.

"Itu sebenarnya tergantung individunya, bagaimana dia memandang tarian itu. Kalau dia menari dengan niat dan perasaan yang erotik, itu bisa kita sebut sebagai pelanggaran norma," katanya kepada awak media ini, Selasa (9/7).

Ia menjelaskan, selama ini dari banyak kasus prilaku negatif yang dia tangani. Sementara faktor lingkungan dan pergaulan, menjadi urutan pertama sebagai penyebab terjerumusnya para remaja pada prilaku yang tak terpuji.

Selain itu, tak sedikit pula para remaja nekat melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma agama, hanya untuk menunjukkan pada orang lain bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu yang tak biasa. "Biasanya dipicu karena ada perasaan seperti diremehkan orang lain," ucapnya.

Dalam beberapa kasus, hal-hal seperti itu kebanyakan dipicu pengaruh minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang. Yang dikhawatirkannya, orang-orang penggunaan zat-zat terlarang tersebut sudah masuk tahap ketergantungan. “Sangat bahaya. Karena kemungkinan berujung menjadi gangguan jiwa sudah seperti di depan mata," ungkapnya.

Melany menyarankan, ketiga penari yang telah menyandang status tersangka setelah menjalani pemeriksaan aparat kepolisian, dilakukan tes kejiwaannya. Dari situ, akan terlihat apakah ketiganya memang memiliki gen yang cenderung ingin mengonsumsi alkohol dan obat-obat terlarang atau tidak.

“Karena bisa disebut genetik kalau dalam gennya sudah ada bibit yang mengarah ke sana. Jadi kalau misalnya nilainya itu tinggi, harus lebih berhati-hati dalam pergaulan dan harus pandai memilah teman," tandasnya. (arp/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X