SAMBALIUNG – Tumpahan coran di sepanjang tanjakan ruas Jalan SM Bayanuddin, Sambaliung, tak kunjung dibersihkan buat pengendara terganggu, sebab tumpahan tersebut menutupi sebagian badan jalan.
Hal itu pun dianggap salah seorang warga Kampung Bangun, Arif, cukup membahayakan pengguna jalan, apalagi arus lalu lintas di jalan tersebut cukup padat. "Masalahnya ini karena ada tumpahan coran di bahu jalan yang membuat sempit tanjakan itu," katanya kepada Berau Post, Selasa (9/7).
Akibatnya, ia menyebut tak jarang apabila sama-sama kendaraan besar yang melintas berpotensi saling terserempet karena terbatasnya lebar jalan. "Kalau tidak terserempet ya mau tidak mau menunggu satu mobil lewat dulu baru kita jalan. Dan memang sudah seharusnya ruas jalan ini segera ditangani," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Jimmy mengatakan, jalan tersebut bukanlah jalan utama menuju pesisir, sehingga seharusnya kendaraan besar seperti truk dan bus tidak melewati jalan tersebut.
"Harusnya (truk dan bus) tidak melewati jalan itu dan menggunakan jalan provinsi yang ada di daerah belakang, lurus saat lewat dari jembatan," katanya.
Namun, dirinya menyadari kondisi ruas jalan provinsi saat ini masih kurang layak karena belum pernah dibenahi. Sehingga masyarakat cenderung memilih ruas jalan di depan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sambaliung, karena dirasa lebih nyaman dan cepat.
"Beban jalan di ruas provinsi juga tidak sesuai, makanya cepat rusak jalan di situ," ucapnya.
"Tapi untuk tanjakan di dekat PLTD Sambaliung saya sudah koordinasi dengan bidang preservasi dan akan coba ditangani pembersihan bahu jalan itu dari cor-coran segera," pungkasnya. (arp/sam)
