DPUPR dan DLHK Disebut Tidak Memberi Solusi

- Kamis, 11 Juli 2019 | 14:39 WIB

TANJUNG REDEB – Warga Pulau Panjang RT 15 tepatnya di lingkungan SMPN 2 Tanjung Redeb sebut solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi luapan air yang kerap terjadi di sana tidak tepat sasaran. Hal itu diutarakan salah seorang warga sekitar, Efendi, kemarin (10/7).

Dikatakannya, sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau hanya membuat lubang kontrol di sekitar wilayah tersebut.

Hal itu diakuinya tidak memberikan perubahan apa-apa, karena tinggi lumpur yang ada di parit tersebut masih sejajar dengan lumpur parit yang lebih besar. "Belum ada sama sekali inisiatif dari dinas kebersihan untuk  mengangkat lumpur yang ada di parit. Saluran air yang mau keluar dari dalam sekolah belum bisa karena masih sejajar. Maksud saya, bersihkan depan PMI rupanya yang  dimaksud itu malah tidak disentuh," ujar Efendi.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Junaidi mengaku pihaknya telah melaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Bahkan, pada Minggu (7/7) pagi ia langsung menurunkan anggotanya ke lokasi yang dikeluhkan oleh warga setempat.

"Saya sendiri bahkan turun langsung saat dilakukan pembersihan. Untuk pemeliharaan parit,  terutama lumpur sedimentasi kami bekerja sama dengan PUPR untuk pengangkutannya," tegasnya.

"Mungkin ada lagi gotong royong warga yang belum tersampaikan informasinya ke kami, infoin saja jika ada lagi," tambahnya.

Senada, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Andi Marewangeng menerangkan, untuk pengambilan sampah dan rumput yang menghambat di dalam drainase depan PMI dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berau sudah dilaksanakannya sejak Sabtu (6/7) lalu. "Setelah keluhan itu saya ketahui, tepatnya Jumat (5/7) lalu, besok harinya saya langsung turunkan dan memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi tersebut," jelasnya.

Dangkalnya drainase di kawasan tersebut membuat aliran air tidak lancar dan mudah meluap. Hal itu yang kerap dirasakan warga Jalan Pulau Panjang, tepatnya di sekitar lokasi SMP 2 Berau.

Sekolah tersebut dianggap sudah menjadi langganan banjir setiap hujan dengan intensitas tinggi. Sebab kawasan tersebut cukup rendah. Ditambah kondisi drainase yang dangkal membuat air cepat meluap. Persoalan itu pun terus terjadi dan hingga saat ini belum juga bisa dituntaskan.

“Dinas Kebersihan mestinya bisa lebih memperhatikan dengan mengangkat lumpur yang mengendap di parit. Karena dangkal dan buntu, air tidak mengalir lancar dan akhirnya meluap,” kata Efendi, kepada Berau Post, Jumat (5/7) lalu. (mar/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X