Peningkatan Jalan Pesisir Selatan Diusulkan Rp 152 M

- Jumat, 12 Juli 2019 | 10:47 WIB

TANJUNG REDEB – Kondisi jalan menuju wilayah pesisir selatan Berau, terus menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan salah satu pejabat kecamatan di wilayah pesisir pernah menjuluki jalan tersebut sebagai objek wisata ‘seribu lubang’.

Melihat kondisi itu, Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Wilayah Utara Ramang menuturkan, pihaknya telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 152 miliar untuk peningkatan jalan sepanjang 182 kilometer tersebut. Yakni dari Kecamatan Sambaliung hingga Talisayan.

“Masih diusulkan ke APBD Provinsi (Kaltim) 2019. Semoga saja disetujui untuk perbaikan jalan tersebut,” katanya, ditemui saat bersilaturahmi ke kediaman mantan Bupati Berau Makmur HAPK, Rabu (10/7) malam.

Dia menjelaskan, usulan sebesar Rp 152 miliar tersebut, bukan untuk mengaspal jalan. Tapi ditingkatkan dengan konstruksi rigid pavement atau cor beton. Karena menurutnya, jika peningkatan jalan tetap dengan aspal, dianggap akan membuang-buang anggaran saja, karena jalan tersebut menjadi jalur kendaraan dengan tonase besar, seperti angkutan kelapa sawit dan lainnya.

“Karena untuk kekuatan (badan jalan), lebih baik rigid yang mampu menahan beban hingga 16 ton  dan bertahan lebih lama,” terangnya.

Dengan anggaran ratusan miliar tersebut, lanjut dia, bukan persoalan kerusakan badan jalan saja yang bisa diatasi. Tapi pihaknya juga merencanakan pelebaran badan jalan sekaligus membuat drainase di sisi kiri dan kanannya.

Rencana usulan tersebut juga mendapat respons positif Makmur HAPK. Sebab dirinya meyakini, perbaikan badan jalan menuju pesisir selatan, sudah lama diharapkan masyarakat.

Selain itu, Makmur, mulusnya badan jalan juga akan mendongkrak perekonomian warga di pesisir selatan.

“Kalau jalan rusak, ekonomi masyarakat yang ada di pesisir jadi lesu. Karena turut menghambat pendistribusian barang  terhambat. Kalau jalannya mulus, masyarakat semakin mudah membawa hasil pertanian dan perikanan mereka untuk dipasarkan,” terang Makmur.

Mulusnya badan jalan, secara tidak langsung juga membantu Pemkab Berau mempromosikan objek-objek wisata Bumi Batiwakkal di wilayah selatan.

“Karena tidak sedikit wisatawan yang berkunjung, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah di pesisir selatan,” terangnya.

“Malah saya sendiri sering merasakannya. Kalau saya ke Bidukbiduk, kondisinya rusak, lubang di sana-sini,” sambungnya. Padahal kalau jalannya mulus, tentu banyak destinasi wisata yang bisa dieksploitasi. Mulai objek wisata air panas di Kampung Biatan Bapinang, air terjun, wisata Hiu Tutul di Talisayan, Tulung Ni Lenggo, Kampung Tembudan, hingga Labuan Cermin di Bidukbiduk.

“Bagaimana wisatawan bisa tahu kalau di daerah kita banyak destinasi wisata yang indah, kalau akses menuju ke sana tidak dapat perhatian. Tentu wisata kita akan tertinggal jauh,” jelasnya.

Makmur mengaku sedih ketika ada warga yang berkunjung ke kediamannya, mengeluhkan kondisi jalan provinsi tersebut. “Wajar saja jika masyarakat menjuluki (jalan menuju pesisir selatan) dengan sebutan seribu lubang, karena memang itu kenyataannya. Saya sebagai masyarakat Berau, berharap agar segera ada perbaikan akses menuju ke pesisir tersebut,” pungkasnya. (*/yat/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X