Untuk Hal Ini, Wagub Janji Prioritaskan Berau

- Minggu, 14 Juli 2019 | 12:39 WIB

TANJUNG REDEB – Wakil Gubernur (Wagup) Kaltim Hadi Mulyadi, memastikan peningkatan jalan provinsi yang ada di Berau, menjadi prioritas pembangunan tahun depan. Hal ini diutarakan wagup usai membuka Kejurprov Tenis Meja di Gedung Graha Pemuda, Tanjung Redeb (13/7).

Dijelaskannya, poros jalan menuju wilayah pesisir selatan Berau yang menjadi kewenangan provinsi, tak pernah diabaikan pihaknya. Hanya, proses pemeliharaan maupun peningkatan yang dilakukan, tidak bisa sekaligus dalam satu tahun anggaran. Seperti tahun ini, pihaknya mengucurkan Rp 40 miliar untuk peningkatan jalan dan Rp 15 miliar untuk pemeliharaan di poros pesisir selatan.

"Belum menyeluruh memang. Karena itu adalah konsekuensinya, tidak mungkin bisa kita bangun semuanya (sekaliguis). Tapi dilakukan secara bertahap," jelas Hadi.

Dijelaskannya, kondisi keuangan Pemprov Kaltim juga terbatas. Karena permintaan bantuan keuangan (Bankeu) provinsi yang diajukan oleh 10 kabupaten/kota di Kaltim, totalnya di atas Rp 1 triliun.

"Tentunya tidak bisa kita bantu semua, karena anggaran kita cuma Rp 13 triliun. Makanya selalu bertahap," jelasnya.

Meski begitu, dirinya menjamin kebutuhan Kabupaten Berau akan diprioritaskan tahun depan. "Karena Berau ini akan menjadi daerah pariwisata andalan Kaltim, tentu akan lebih kita prioritaskan," sebutnya.

Kondisi jalan menuju wilayah pesisir selatan Berau, terus menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan salah satu pejabat kecamatan di wilayah pesisir pernah menjuluki jalan tersebut sebagai objek wisata ‘seribu lubang’.

Melihat kondisi itu, Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Wilayah Utara Ramang menuturkan, pihaknya telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 152 miliar untuk peningkatan jalan sepanjang 182 kilometer tersebut. Yakni dari Kecamatan Sambaliung hingga Talisayan.

“Masih diusulkan ke APBD Provinsi (Kaltim) 2019. Semoga saja disetujui untuk perbaikan jalan tersebut,” katanya, ditemui saat bersilaturahmi ke kediaman mantan Bupati Berau Makmur HAPK, Rabu (10/7) malam.

Dia menjelaskan, usulan sebesar Rp 152 miliar tersebut, bukan untuk mengaspal jalan. Tapi ditingkatkan dengan konstruksi rigid pavement atau cor beton. Karena menurutnya, jika peningkatan jalan tetap dengan aspal, dianggap akan membuang-buang anggaran saja. Sebab jalan tersebut menjadi jalur kendaraan dengan tonase besar, seperti angkutan kelapa sawit dan lainnya.

“Karena untuk kekuatan (badan jalan), lebih baik rigid yang mampu menahan beban hingga 16 ton dan bertahan lebih lama,” terang Ramang.

Dengan anggaran ratusan miliar tersebut, lanjut dia, bukan persoalan kerusakan badan jalan saja yang bisa diatasi. Tapi pihaknya juga merencanakan pelebaran badan jalan sekaligus membuat drainase di sisi kiri dan kanannya. (arp/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X